Misano - Valentino Rossi tak sabar menjalani MotoGP San Marino akhir pekan ini. Terlebih, jarak Sirkuit Misano hanya berjarak beberapa kilometer saja dengan rumahnya di Tavullia.
Rossi mengaku merasa istimewa setiap kali menjalani balapan di kandangnya. Ini berkaitan dengan atmosfer di Sirkuit Misano yang menambah kepercayaan dirinya untuk menampilkan pertunjukkan yang menarik buat para penggemar.
Advertisement
Baca Juga
Berbicara tentang eksistensi Rossi di Italia, pembalap berjuluk The Doctor itu kerap dianggap sebagai pahlawan dari Tavullia. Sebab dia mampu mendongkel popularitas kampung halamannya tersebut.
Rossi saat ini diketahui telah mengasah kemampuannya menunggangi kuda besi M1 Yamaha selama menjalani pengujian di Sirkuit Misano. Data itu akan dimanfaatkan untuk mengakhiri paceklik kemenangan di Italia mengingat terakhir kali dia naik podium pertama pada 2014 lalu.
"Selalu istimewa ketika Anda tiba di GP rumah Anda. Akan ada banyak teman dan penggemar di sirkuit dan kami akan memberikannya semua untuk menjadikannya akhir pekan yang menyenangkan. Kami berada di Misano untuk ujian beberapa minggu yang lalu dan kami harus mengambil pekerjaan kami lagi dari tempat kami tinggalkan," kata Rossi dikutip dari GPOne.
"Kami akan memberikan maksimum untuk memulai akhir pekan dengan cara sebaik mungkin dan melakukan balapan yang baik demi berjuang untuk podium. Saya harap cuacanya akan bagus, jadi semua orang bisa menikmati akhir pekan ini," ujarnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Teror Marquez
Rossi pun berharap bisa memberikan hasil positif di Misano agar dia dapat meneror Marc Marquez selaku pimpinan klasemen sementara MotoGP. Guna merealisasikan targetnya itu, pemilik nomor 46 terus menggenjot kebugarannya.
Rossi tak mau kejadian serupa seperti di musim lalu terulang ketika dia batal tampil di Misano lantaran dibekap cedera. Kini, dia mulai melakukan pelatihan berbeda dan ia merasakan dampak positif.
"Kami telah menganalisis pelatihan saya dan setiap musim berusaha memperbaikinya. Saya melakukan hal lain sekarang dan merasa lebih baik dari tahun lalu. Pada 2017, saya juga mengalami patah tulang di kaki sebelum Misano. Saya kembali dengan cepat dan berkendara di Aragon, tetapi saya tidak mencapai 100 persen," ujarnya.
"Itu sebabnya saya menderita di akhir musim. Sejak akhir musim lalu, kami telah bekerja di arah yang berbeda. Juga mengenai kaki, untuk memecahkan masalah ini. Saya merasa lebih baik tahun ini."
Sumber: Liputan6.com
(David Permana)
Advertisement