Sukses


6 Sentilan Valentino Rossi untuk Yamaha

Bola.com, Jakarta - Yamaha hanya bisa gigit jari pada MotoGP 2018. Saat musim ini hanya menyisakan tiga seri, Yamaha belum kunjung membukukan kemenangan. Dua pembalap mereka, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, tak berkutik pada pacuan gelar juara dunia. 

Hasil di lintasan membuktikan Yamaha kalah telak dari Honda dan Ducati. Bahkan, belakangan pembalap-pembalap Yamaha kesulitan naik podium. 

Beruntung, Valentino Rossi masih bercokol di peringkat ketiga klasemen sementara MotoGP 2018. Dia hanya tertinggal sembilan poin dari Andrea Dovizioso di peringkat kedua. Gelar juara dunia MotoGP 2018 sudah aman dalam genggaman Marc Marquez. 

Bercokol di posisi ketiga tak membuat Rossi puas. Dia berulang kali menyindir dan menyentil Yamaha yang dinilainya belum melakukan langkah signifikan untuk bangkit dari keterpurukan. 

Bukti terbaru, Rossi hanya mampu finis keempat pada MotoGP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (21/10/2018). The Doctor mengakui motor Yamaha tak bisa menyaingi kecepatan Marquez, serta Cal Crutchlow (LCR Honda) dan Alex Rins (Suzuki). 

Rossi juga terang-terangan menyebut motor Yamaha kalah oke dibandingkan Suzuki. Dia berharap petinggi-petinggi Yamaha segera mengambil langkah signifikan supaya bisa kembali tampil kompetitif. 

Berikut beberapa sentilan Valentino Rossi untuk Yamaha yang dilontarkan dalam beberapa kesempatan. 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

1. Tak Mau Berharap Lebih

Valentino Rossi mengaku tak mau berharap lebih menyambut tiga balapan terakhir MotoGP 2018. Menurut dia, performa Yamaha tak akan mengalami perubahan berarti pada tiga seri tersebut. 

Rossi masih berpeluang mengambil alih posisi kedua di klasemen sementara MotoGP 2018 yang kini ditempati Dovizioso, karena hanya terpisah margin delapan poin. Pergeseran posisi berpotensi pada tiga seri tersisa, yaitu MotoGP Australia, Malaysia, dan Valencia.

Namun, Rossi terlihat tak terlalu optimitis pada kemajuan yang mungkin terjadi pada motor Yamaha. 

"Inilah potensi kami. Sia-sia berharap yang lainnya, kecuali di Philip Island (Australia) yang punya trek sangat indah," kata Rossi, seperti dilansir La Gazetta dello Sport, Senin (22/10/2018). 

"Pada balapan lain, saya kira akan berjalan seperti biasanya," imbuh pembalap Italia tersebut.  

 

 

3 dari 7 halaman

2. Yamaha Kalah dibanding Suzuki

Setelah MotoGP Jepang, Minggu (21/10/2018), Valentino Rossi menyebut performa motor Suzuki Ecstar jauh lebih baik dibandingkan Yamaha.

Pembalap asal Italia itu mencatatkan waktu 42 menit 42,851 detik. Dia tertinggal hingga 6,413 detik dari jagoan tim Repsol Honda, Marc Marquez, yang finis terdepan. 

Rossi juga kalah dari pembalap tim Suzuki, Alex Rins, yang merengkuh podium ketiga dengan waktu 42 menit 38,158 detik. Bukan hanya itu, andai rekan setim Rins, Andrea Iannone, tak terjatuh pada lap ke-14, Valentino Rossi kemungkinan besar bakal finis diluar lima besar.

"Suzuki melakukan langkah yang sangat baik dibandingkan tahun lalu, karena mereka bekerja dengan cara yang benar. Mereka lebih baik dibandingkan kami," ujar Rossi, seperti dilansir Motorsport

"Mereka kuat. Jika Iannone tidak jatuh, dia akan berada di posisi terdepan. Mereka berjuang untuk podium, mereka lebih kuat," paparnya.

 

 

4 dari 7 halaman

3. Tak Kompetitif untuk Raih Kemenangan

Valentino Rossi lagi-lagi menyentil bos Yamaha soal kinerja mereka pada MotoGP musim ini. Kritikan itu dilontarkannya setelah balapan MotoGP Jepang, Minggu (21/10/2018).

Menurut Rossi, Yamaha tidak cukup kompetitif untuk naik podium utama, apalagi dalam perburuan titel juara dunia. 

Saat dimintai komentar mengenai sikap petinggi Yamaha, Rossi melontarkan sentilan soal kondisi Yamaha yang jauh dari menjanjikan. 

"Di Thailand dan di sini (MotoGP Jepang), ada bos Yamaha dan banyak orang-orang penting. Sangat penting bahwa mereka melihat apa yang kami lakukan, apa yang terjadi. Saat ini, beginilah potensi kami," kata Rossi, seperti dilansir Speedweek

"Kami harus bisa menerimanya. Tapi, kami tak kompetitif untuk mengejar kemenangan," imbuh Valentino Rossi. 

 

 

 

5 dari 7 halaman

4. Kalah Jauh dari Ducati dan Honda

Valentino Rossi juga melontarkan sentilan untuk Yamaha setelah balapan MotoGP Thailand, Minggu (7/10/2018). Menurut Rossi, Yamaha tak kompetitif bersaing dengan Honda dan Ducati. 

Dua pembalap Yamaha, Rossi dan Maverick Vinales, tampil kompetitif sejak sesi tes bebas hingga balapan di Sirkuit Internasional Chang. The Doctor finis keempat dan Vinales menempati podium ketiga.

Performa impresif motor Yamaha menjadi modal bagus keduanya menghadapi balapan di MotoGP Jepang, 21 Oktober mendatang. Namun, Rossi lagi-lagi menyebut Yamaha harus bisa lebih kompetitif. 

"Jika Anda ingin kompetitif, Anda harus kuat saat berlomba di mana pun karena Ducati dan Honda sangat kuat di mana pun. Buat saya, kami merasa kehilangan sesuatu namun mungkin pekan ini kami telah berkembang. Kita akan lihat di Motegi," ujarnya, seperti dilansir Motorsport. 

 

 

6 dari 7 halaman

5. Buta dengan Rencana Yamaha

Valentino Rossi mengaku buta dengan rencana pengembangan motor Yamaha untuk MotoGP 2019. The Doctor menilai belum ada tanda-tanda reaksi signifikan dari Yamaha untuk melepaskan diri dari keterpurukan. Hal itu diungkapkan Rossi setelah balapan MotoGP Aragon, pada 23 September. 

Pada balapan di MotoGP Aragon, Rossi hanya bisa finis di posisi kedelapan. Adapun Maverick Vinales menempati urutan ke-10. Yamaha terbukti sulit bersaing dengan Honda dan Ducati. 

"Masalahnya sudah jelas dan kami butuh bantuan dari Jepang. Tapi, kami sudah mengatakannya berulang kali," kata Rossi, seperti dilansir Speedweek, Jumat (28/9/2018). 

Paceklik kemenangan panjang itu diakui Rossi menurunkan motivasi menghadapi balapan. Apalagi mereka bisa melihat  sangat sulit berkompetisi dengan Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso, yang didukung motor mumpuni. 

The Doctor juga mengaku buta dengan motor baru yang tengah disiapkan Yamaha. 

"Kami tak tahu apa yang akan terjadi dengan proyek baru pada masa mendatang. Semoga mereka akan melakukan sesuatu untuk memperbaiki motor karena kami punya banyak masalah," kata Rossi. 

"Sejujurnya saya tak tahu proyeknya apa. Kami telah lama berbicara tentang masalah yang sama dan motor kami tak pernah berubah," sindir Valentino Rossi.  

 

7 dari 7 halaman

6. Reaksi Yamaha

Valentino Rossi berharap melempar sindiran setelah balapan MotoGP Aragon, pada 23 September. Saat itu, Yamaha mencatatkan paceklik kemenangan dalam 23 balapan beruntun. 

Rossi yang start dari posisi ke-17, finis di posisi kedelapan. Rekan setimnya, Maverick Vinales, tercecer di urutan ke-10.  

Rangkaian 23 balapan tanpa kemenangan memecahkan rekor terburuk Yamaha pada 1996-1998. Saat itu, tim yang bermarkas di Iwata itu paceklik kemenangan dalam 22 pertandingan beruntun. 

Ditanya soal rekor buruk tersebut, Rossi menjawab dengan sindiran. 

"Saya berharap ini penting bagi Yamaha untuk bereaksi. Mungkin bos-bos melihat angka dan seseorang bertanya 'mengapa'," kata Rossi, seperti dilansir Motorsport

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer