Doha - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli, mengatakan Yamaha masih direcoki sejumlah masalah pada MotoHP 2019. Tiga masalah uatama motor Yamaha YZR-M1 adalah akselerasi, traksi dan top speed.
Menurut Morbidelli, masalah serupa juga dialami duet Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Advertisement
Baca Juga
Rider Italia berdarah Brasil ini start dari posisi kedelapan pada MotoGP Qatar. Namun, dia melorot ke posisi 15 pada lap pertama. Meski begitu, Morbidelli mampu naik ke posisi 9 dalam empat lap, sebelum terpaksa melancarkan strategi bertahan akibat ban belakang lunaknya aus lebih cepat. Morbidelli terpaksa puas finis di posisi 11.
Uniknya, meski disulitkan degradasi ban, Morbidelli masih sempat melakukan perbandingan antara M1 dan Honda RC213V pada MotoGP Qatar.
"Saya menghabiskan banyak waktu dengan para rider Yamaha, tapi juga dapat kesempatan melihat beberapa Honda. Pada dasarnya kami masih kesulitan di area akselerasi dan traksi, begitu juga top speed. Area-area itulah di mana kami sangat tertinggal dibanding mereka," ujar Franco Morbidelli.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Cepat Pakai Ban Lunak
Pada balapan ini, Rossi menjadi pebalap Yamaha terbaik dengan finis di posisi kelima setelah start dari urutan ke-14. Sementara itu, Vinales hanya mampu finis di posisi 7, sedangkan tandem Morbidelli, Fabio Quartararo, finis di posisi ke-16 setelah mesinnya mati sesaat sebelum start.
Ketika Rossi dan Vinales memakai ban belakang medium, duet SRT justru memakai ban belakang lunak.
"Saya merasa sangat kuat pada awal balapan dan mencoba menghemat ban, saya tak ngotot. Saya rasa semua rider juga tak terlalu ngotot pada awal balapan, tapi saya bisa memperbaiki posisi dengan cepat. Saat mereka mulai ngotot, mereka mencatat 1 menit 55 detik yang rendah, sementara saya mencatat 1 menit 55 detik rerata dengan mudah. Jadi saya senang soal ini," ungkap Morbidelli.
Advertisement
Fokus Tatap Argentina
Juara dunia Moto2 2017 ini menolak menyebut hasil MotoGP Qatar sebagai hasil negatif. Dia memilih menjadikannya sebagai pelajaran menghadapi balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina pada 29-31 Maret. Ia berharap tak lagi melakukan blunder dalam pemilihan ban.
"Saya senang bisa nyaman di atas motor. Kami hanya tak mengendalikan ban dengan baik. Saya harus melamban dan tampil dengan strategi bertahan demi membawa motor saya ke garis finis," ujarnya.
"Sungguh disayangkan, karena sejatinya saya cepat dengan ban medium. Tapi saya putuskan pakai ban lunak karena saya lebih cepat, namun ternyata tak terbayar. Kami akan pergi ke Argentina dan melihat level performa kami di sana," pungkasnya.
Sumber:Bola.net