Bola.com, Buenos Aires - Setelah memprotes winglet di motor Ducati, Repsol Honda dikabarkan malah akan menggunakan perangkat sejenis pada MotoGP Argentina, Minggu (31/3/2019). Seperti dilansir Motorsport, Jumat (29/3/2019), Honda membawa perangkat tersebut setelah winglet ala Ducati dinyatakan legal di pengadilan banding FIM.
Honda menjadi satu dari empat pabrikan yang mempermasalahkan winglet yang dipakai para pembalap Ducati pada MotoGP Qatar, tiga pekan lalu. Tiga pabrikan lainnya adalah Aprilia, KTM, dan Suzuki. Hanya Yamaha yang tak ikut memprotes.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Winglet yang dipermasalahkan empat pabrikan itu tersebut dipasang di depan ban belakang. Mereka menuding perangkat tersebut berfungsi untuk aerodinamika, sehingga harus dilarang. Namun, Pengadilan Banding FIM menyatakan perangkat tersebuh sah digunakan.
Setelah dinyatakan legal, Honda malah tertarik menjajal perangkat serupa di Argentina. Namun, bos Honda Alberto Puiq maupun Marc Marquez mengaku tak tahu apakah bakal menggunakan perangkat tersebut di MotoGP Argentina.
"Saya tahu Honda dan tentu saja mereka berusaha menganalisis dan memahami fungsi secara khusus, dan di posisi mana yang bisa dikembangkan. Saya yakin semua pabrikan akan mencoba (winglet Ducati)," ujar Marquez.
"Tapi, saya rasa perangkat tersebut tak mempertajam waktu, ini bocorannya," imbuh pembalap asal Spanyol tersebut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komentar Marquez
Bos Honda, Alberto Puig, masih bersikukuh tak setuju dengan penggunaan winglet terbaru Ducati. Tapi, pabrikan asal Jepang tersebut bisa menerima aturan FIM.
"Kami senang telah mengajukan bandung, karena kami yakin dan kami pikir winglet itu tak ada dalam buku peraturan. Tapi, di sisi lain kami menerima keputusan hakim. Begitulah," kata Puiq.
Advertisement