Bola.com, Buenos Aires - Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow, meradang setelah dijatuhi penalti karena dianggap melakukan jump start pada MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin (1/4/2019) dini hari WIB. Dia meyakini hukuman serupa tak akan menimpa Marc Marquez dan Valentino Rossi jika melakukan hal yang sama.
Crutchlow start di posisi kedelapan pada balapan tersebut. Dia kena penalti setelah rekaman kamera samping menunjukkan pembalap Inggris itu melakukan jump start. Ada gerakan motor Crutchlow ketika lampu start belum padam.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Advertisement
Dia kemudian dijatuhi ride through penalty. Imbasnya, Crutchlow hanya finis di posisi ke-13. Hasil balapan tersebut jauh lebih buruk dibanding musim lalu, karena pada MotoGP Argentina 2018 dia sukses menjadi juara.
Cal Crutchlow mengatakan gerakan saat start itu dilakukannya untuk menyeimbangkan posisi motor. Dia mengklaim gerakannya bahkan tak sampai 1 cm. Menurutnya, Marquez, Rossi atau Andrea Dovizioso tak akan dihukum untuk hal serupa.
"Kami kecewa dengan hasil balapan karena saya dikenai ride through penalty karena mereka bilang ada jump start. Kami sama sekali tak setuju dengan tudingan itu," ujar Crutchlow, seperti dilansir Motorsport.
"Tak ada seorang pun di tim saya, atau seseorang yang melihatnya akan akan setuju dengan hukuman itu, kecuali steward," imbuh dia.
Crutchlow langsung mendatangi Race Direction setelah balapan untuk menyampaikan protes. Namun, langkah itu tak mengubah apa pun.
"Saya tak percaya mereka akan memberikan penalti seperti ini kepada Marc atau Vale, Dovi atau orang lain. Saya tak menunjuk Valentino atau orang lain. Saya bicara tentang seseorang dengan nama besar," sergah Dovi.
"Sebut saja Dovi melakukan seperti itu dan dia memimpin balapan. Apakah Anda berpikir (steward) akan menjatuhkan penalti ride through? Sepertinya tidak. Itu pendapat saya," imbuh Cal Crutchlow.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kronologi ala Crutchlow
Pembalap berusia 33 tahun tersebut kemudian menceritakan kronologi saat start di MotoGP Argentina. Dia lagi-lagi menegaskan tidak melakukan jump start.
"Saya tidak melepas kopling karena kami bisa melihat koplingnya masih penuh. Kemudian baru saya melepas koplingnya. Jadi, jika ada jarak jarak besar dari tuas kopling ke gigitan kopling, itu bukan karena saya menahan lalu menggerakan motornya. Saya cuma menyeimbangkan motor. Mereka bilang itu jump start. Ini menggelikan," kata Crutchlow.
"Race Direction tak mengatakan apa pun. Mereka tak bilang satu kata pun ketika saya mendataginya. Saya di sana sekitar 10 menit untuk komplain dan bilang saya tak bergerak. Namun, mereka tak bilang apa pun," imbuh Crutchlow.
Advertisement