Sukses


Aleix Espargaro Incar Podium Bersama Aprilia di MotoGP 2019

Jakarta - Pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro, bertekad meraih podium di MotoGP 2019. Sedang dalam puncak performa, Espargaro optimistis mampu meraih hasil tersebut. 

Untuk pertama kali dalam kariernya, rider asal Spanyol ini merasa mampu konsisten ikut memperebutkan podium. Hal ini ia sampaikan kepada Motorsport.com baru-baru ini.

Tahun ini menandai musim ke-15 Espargaro turun di ajang Grand Prix. Ia pernah turun di GP125, GP250, Moto2, dan MotoGP, namun baru dua kali mengecap podium, yakni saat finis ketiga di Moto2 Catalunya 2011 bersama Pons Racing dan MotoGP Aragon 2014 bersama Forward Yamaha. Di lain sisi, ia juga merupakan juara .

Meski prestasinya tak mentereng, Espargaro dianggap sebagai satu di antara rider terkuat. Hal tersebut diperlihatkannya saat menjuarai CRT MotoGP 2012-2013.

Aleix Espargaro juga dinilai punya kemampuan andal dalam mengembangkan motor. Atas alasan ini, Suzuki menggaetnya pada MotoGP 2015, sebelum pindah ke Aprilia pada 2017.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tak Mau Egois, Tunggu Tindakan Aprilia

Kakak Pol Espargaro ini pun mengaku bahwa pengalaman berat selama beberapa tahun terakhir telah membuatnya menjadi rider yang lebih kuat dan tangguh. Ia juga yakin bisa konsisten ikut memperebutkan podium, dan kini tinggal menunggu Aprilia meningkatkan performa motor RC16.

"Untuk pertama kali dalam hidup saya, saya merasa berkendara lebih baik dari sebelumnya, dalam pengereman, ambil keputusan, atau lainnya. Untuk pertama kali dalam karier saya, saya merasa lebih kuat, siap ikut memperebutkan podium. Sayang, ini bukan soal diri saya sendiri. Ini juga soal paket motor yang harus kami kerjakan. Kami ada di jalan yang tepat," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Masih Terkendala Masalah Grip

Espargaro mengaku sempat frustrasi sepanjang 2018, yakni saat ia merasa performa RC16 justru menurun ketimbang semusim sebelumnya. Tahun ini, Aprilia pun kembali ke filosofi pengembangan pada 2017, dan hasilnya Espargaro mampu bertarung di posisi 10 besar dalam tiga seri pertama musim ini, meski terjatuh dan gagal finis di Austin, Texas.

"Kami masih tampil kuat di paruh kedua balapan, tapi mesin kami saat ini menghabiskan ban lebih banyak di awal balapan, hingga sulit mengejar para rider terdepan. Ini membuat grip menurun. Sebelumnya, terutama pada 2017, grip murni di awal balapan lebih baik. Masalahnya, kini jika saya ingin bertarung di posisi terdepan, saya terpaksa menghabiskan ban belakang. Jika tidak, mustahil mengejar yang lain," katanya.

Sumber: Bola.net

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer