Jakarta - Marc Marquez semakin jauh meninggalkan para pesaingnya pada balapan MotoGP musim ini. Kemenangan yang diraih di sirkuti Le Mans, Prancis, Minggu (19/5/2019) membawa pembalap Repsol Honda tersebut melesat di posisi pertama papan klasemen dengan koleksi 95 poin.
Marc Marquez terpaut delapan poin dari pembalap Ducati, Andrea Dovizioso yang berada di urutan kedua. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh pembalap Suzuki Ecstar, Alex Reins dengan 75 poin.
Advertisement
Ini merupakan kemenangan ketiga yang diraih Marquez musim ini. Sebelumnya, Baby Alien juga berhasil finish pertama pada MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, 5 Mei 2019. Hasil yang sama juga diraih Marquez di Autódromo Termas de Río Hondo, Argentina, 1 April 2019.
Penampilan Marc Marquez di MotoGP Prancis sebenarnya awalnya tidak terlalu meyakinkan. Sebab selama sesi latihan bebas, pembalap asal Spanyol itu tidak pernah jadi yang tercepat. Setelah melorot di urutan kelima pada FP 1, Marquez gagal melewati Maverick Vinales di FP2 dan FP3.
Marquez baru menunjukkan ketangguhannya saat sesi kualifikasi setelah berhasil merebut pole position. Kesempatan ini tidak disia-siakannya saat tampil pada balapan keesokan harinya. Start dari urutan pertama, Marquez segera melesat dan berusaha meninggalkan rival-rivalnya.
Namun upaya Marquez mendapat perlawanan ketat dari trio Ducati, Andrea Dovizioso Danilo Petrucci, dan Jack Miller. Dovi akhirnya finis di urutan kedua dan Petrucci di tempat ketiga. Wakil Ducati lain, Miller, berada di posisi empat disusul Valentino Rossi di urutan ke-5.
"Hari ini balapannya menarik sejak awal dengan dua pembalap Ducati, Petrucci dan Miller. Target saya adalah memimpin balapan, sebab saat pemanasan saja saya sudah merasa sangat baik dan saya pikir, 'Baiklah kecepatan bakal ada di sana,'," ujar Marquez dilansir Crash.
"Saya balapan sangat bagus, hanya ada dua momen dengan Danilo dan Miller. Tapi di luar semua itu saya memahami ban dan sepeda motor saya," beber pembalap 26 tahun itu.
Marquez finis pertama dengan catatan waktu 41 menit 53,647 detik. Dia unggul 1,984 atas Dovizioso dan 2,142 detik atas Petrucci. Kegembiraan Marquez bertambah karena di hari yang sama, adiknya, Alex Marquez juga finis pertama di ajang Moto2. Alex yang tampil beberapa jam sebelumnya berhasil mengukir catatan waktu 40 menit 36,428 detik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mesin Jadi Kunci
Ini merupakan kemenangan ketiga Marquez pada musim ini. Namun bagi Baby Alien, hasil yang diraih di Le Mans terasa berbeda dari dua kemenangan sebelumnya. Sebab tidak hanya membawanya melesat di papan klasemen, hasil pada balapan di Prancis juga menunjukkan peningkatan terhadap performa sepeda motor yang ditungganginya musim ini.
Mesin motor yang lebih bertenaga membuat Marquez mampu memangkas kehilangan waktu saat pengereman telat yang selama ini akrab dengan gaya balapannya selama ini.
"Saya senang karena ini kali pertama (musim ini) kami balapan dengan ban depan yang lembut tapi musim ini kami bisa balapan dengan dua atau tiga gaya yang berbeda," kata Marquez.
"Tahun lalu, kami berusaha mencari waktu terbaik pada titik pengereman. Tahun ini kami mungkin kehilangan sedikit di titik tersebut, tapi kami meningkat di area lain dan ini jalan yang tepat sebab selalu di titik pengereman itu beresiko dan itu berarti sulit konstan," bebernya.
Musim ini, Rossi masih mengandalkan 'kuda besi' Honda RC213V. Sepeda motor ini mengusung mesin V-4, 4-stroke, DOHC, 4-valve, 6-speed dengan kapasitas mesin 1.000 cc yang mampu menghasilkan tenaga lebih dari 241,3 Tk. Sistem pembakaran menggunakan PGM-Fi (Programmed Fuel Injection) dengan daya tampung bahan bakar sebanyak 16,3 liter.
Di awal musim, Marquez sempat cemburu melihat kecepatan motor pembalap-pembalap Ducati. Apalagi saat tes pramusim, top speed yang ditorehkan Dovizioso mampu mencapai 346,3 km/jam. Sementara Marquez hanya mampu menyentuh angka 352 km/jam.
Untuk memangkas jarak, Marquez pun berusaha bermanuver di titik pengereman. Namun masalah ini kini sudah terpecahkan dengan kehadiran mesin baru yang menjanjikan. Dengan mesin yang lebih bertenaga, Marquez mengaku punya lebih banyak cara untuk balapan.
Advertisement
Sinyal Bahaya Ducati
"Itu semua karena kami performa mesin kami lebih baik. Dan ketika Anda punya mesin yang lebih baik--sekarang saya paham cara berkendara Dovi dan Lorenzo tahun lalu. Maksud saya, Anda bisa menanganinya dengan cara yang berbeda," beber Marquez.
"Saya bisa balapan dengan gaya tahun lalu (pengereman telat) atau saya bisa balapan dengan gaya lain. Dan ini membuat kepercayaan diri saya konstan," ujar Marquez menambahkan.
Meski demikian, perubahan menurut Marquez belum sempurna. Masih ada sejumlah kelemahan yang perlu diperbaiki. "Namun salah satu poin yang membedakan kamid engan Ducati adalah mesin dan tahun ni kami punya mesin yang lebih baik yang memberi saya kepercayaan diri untuk balapan dengan cara dan menemukan waktu putaran dengan cara berbeda," katanya.
Pembalap Ducati, Dovizioso, juga menyadari perubahan yang dilakukan Marquez. Bahkan Dovi mengingatkan sinyal bahaya yang ditebarkan oleh Baby Alien pada MotoGP musim ini. Menurut Dovizioso, Marquez bersama Honda sudah bisa mengimbangi Ducati di trek lurus.
"Marquez dan Honda sedikit lebih kuat dibandingkan kami. Kami harus temukan sesuatu untuk perbaiki waktu lap jadi kami bisa mengelola ban dengan lebih baik," kata Dovizioso.