Bola.com, Assen - Fabio Quartararo gagal juara dan harus puas menempati posisi ketiga pada MotoGP Belanda 2019 di Sirkuit Assen, Minggu (30/6/2019). Meskipun demikian, Quartararo tetap melabeli balapan di Assen tersebut sebagai momen terbaik dalam hidupnya.
Pembalap Petronas Yamaha SRT itu bahkan menganggap hasil di Belanda lebih spesial dibanding podium pertamanya di MotoGP yang diraihnya di Catalunya, Barcelona, dua pekan lalu. Apa alasan Quartararo menganggap momen tersebut sangat spesial?
Advertisement
"Saya pikir ini momen terbaik dalam hidup saya, bahkan dibanding podium pertama saya (di MotoGP). Saya memikirkan satu momen. Ketika masih bocah, saya melihat balapan ini, dan melihat rombongan pertama, para pembalap yang memimpin balapan, dan hari ini saya bisa memimpin balapan untuk kali pertama di MotoGP dan untuk lebih dari satu lap," urai Quartararo, seperti dilansir Motorsport.
"Saya memimpin sembilan atau delapan lap. Tapi, bagi saya itu perasaan yang sangat spesial. Saya sangat bersyukur bisa berada di podium," imbuh pembalap asal Prancis tersebut.
Quartararo memulai balapan MotoGP Belanda dari pole. Namun, lagi-lagi dia kehilangan posisi saat start, hingga melorot ke urutan ketiga.
Fabio Quartararo berhasil merangsek ke posisi terdepan pada lap ketiga. Dia kemudian memimpin selama delapan lap, sebelum kembali turun ke posisi ketiga karena tangannya kelelahan. Balapan tersebut dimenangi Maverick Vinales, sedangkan posisi runner up ditempati Marc Marquez.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sempat Berpikir Tak Bisa Finis
Meskipun gagal juara, Quartararo tetap layak dipuji. Sang rookie telah membukukan podium dalam dua balapan beruntun di MotoGP.
Bahkan, podium di Belanda diraih dalam kondisi tubuhnya yang kurang prima. Tangan kanannya masih agak kesakitan sehingga memengaruhi penampilannya.
Quartararo menjalani operasi ringan di lengan menjelang MotoGP Catalunya dua pekan lalu. Ternyata, kondisinya belum pulih 100 persen menjelang balapan MotoGP Belanda. Bahkan, dia mengaku meminum pil penghilang rasa sakit sebelum balapan di Assen.
Quartararo mengakui sempat tak yakin bisa finis pada balapan di Belanda.
"Pagi ini saya bilang tak yakin bisa merampungkan balapan, karena pada pagi dan juga malam sebelumnya saya bangun dengan kesakitan," ujar Quartararo.
"Pada siang hari saya meminum beberapa pil dan lengan saya terasa lebih baik untuk balapan. Tapi, ketika Maverick menyalip saya merasa sudah kelelahan," imbuh pembalap berusia 20 tahun tersebut.
Advertisement