Bola.com, London - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, mengatakan naik podium teratas bukan menjadi misi utamanya pada balapan MotoGP Inggris 2019 di Sirkuit Silverstone, Minggu (25/8/2019). Target pembalap asal Prancis itu hanya ingin menjalani balapan yang bagus dan mendulang hasil maksimal.
"Itu bukan misi utama kami. Di atas kertas kami memang lebih baik daripada di Spielberg, tapi kami bekerja selangkah demi selangkah," kata Fabio Quartararo, seperti dilansir Crash, Sabtu (24/8/2019).
Advertisement
"Kami tahun bisa sangat cepat di trek ini. Tapi kami fokus pada ban dan kecepatan saat balapan. Semuanya tampak bagus. Tujuan utama adalah belajar dan berusaha bagaimana menyuguhkan balapan yang bagus dan hasil yang apik," imbuh pembalap berjukuk El Diablo itu.
Quartararo tampil memesona sepanjang latihan bebas hari pertama. Dia berhasil membukukan waktu lap tercepat pada FP1 maupun FP2.
Pada FP2, cataran waktu Quartararo, Valentino Rossi, dan Takaaki Nakagami sempat dihapus karena dianggap melanggar batas lintasan. Alhasil, Quartararo melorot ke urutan ke-11. Namun, steward akhirnya mengembalikan catatan waktu mereka setelah melihat rekaman ulang dan foto dari tiga rider tersebut.
Hal itu membuat Fabio Quartararo mencatatkan rekor lap tercepat di sirkuit Silverstone untuk kelas MotoGP. Rider Petronas Yamaha SRT itu melewati catatan waktu Marquez pada 2017 (1 menit 59,941 detik). Hal tersebut membuat Quartararo menjadi pembalap MotoGP yang memiliki catatan waktu lap tercepat di sirkuit Silverstone, yaitu 1 menit 59,225 detik.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aspal Bagus
Kecepatan para pembalap dinilai tak lepas dari aspal baru di Sirkuit Silverstone. Bagaimana pendapat Fabio Quartararo tentang aspal baru tersebut?
"Feeling saya sangat bagus, treknya juga memiliki grip yang bagus. Di tikungan terakhir masih ada yang bergelombang, itu yang terburuk," kata Quartararto.
"Selain itu hanya ada benjolan-benjolan kecil, di Tikungan 7 saat mengerem, kemudian Tikungan 1 dan Tikungan 16. Tapi, itu tak ada apa-apanya jika dibandingkan tahun lalu, karena ada benjolan di mana-mana. Mereka melakukan perbaikan dengan bagus," imbuh Quartararo.
Sumber: Crash
Advertisement