Bola.com, Sepang - Wafatnya pembalap muda Indonesia, Afridza Munandar (20 tahun) saat berlomba di Asia Talent Cup 2019, meninggalkan kisah kelam di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Afridza tutup usia setelah mengalami kecelakaan di tikungan 10 lap pertama pada balapan kedua Asia Talent Cup 2019, Sabtu (2/11/2019). Pembalap binaan Astra Honda Motor ini tak tertolong meski sudah diterbangkan ke rumah sakit di Kuala Lumpur.
Baca Juga
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Advertisement
Meninggalnya Afridza mengingatkan pada tragedi yang menimpa pembalap MotoGP, Marco Simoncelli pada 23 Oktober 2011 atau delapan tahun yang lalu.
Simoncelli meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan yang melibatkan Colin Edwards dan Valentino Rossi. Ketika mencoba menyalip Alvaro Bautista di tikungan ke-11, Simoncelli kehilangan kendali hingga terjatuh.
Pada saat bersamaan, melaju Edwards. Pebalap yang membela Yamaha Tech 3 itu menabrak bagian bawah tubuh Simoncelli. Kemudian disusul dengan Rossi yang menyambar bagian kepalanya.
Edwards terseret keluar trek dan mengalami dislokasi bahu. Rossi berhasil selamat karena mampu menguasai motornya. Helm Simoncelli terlepas dari kepalanya ketika ditabrak Rossi.
Sama seperti mendiang Afridza Munandar, Simoncelli juga dievakuasi menuju rumah sakit di Kuala Lumpur dalam keadaan kritis. Simoncelli meninggal dunia karena mengalami luka parah di kepala, leher, dan dada.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dunia Balap Berduka
Seluruh dunia ketika itu langsung berduka karena Simoncelli meninggal dunia pada usia yang masih relatif muda yakni 24 tahun. Jenazahnya kemudian langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Italia.
Pemakaman pebalap yang identik dengan rambut kribo itu diadakan empat hari kemudian yang dihadiri lebih dari 20 ribu pelayat dari berbagai negara. Prosesi pemakaman juga disiarkan langsung oleh stasiun televisi lokal.
Sepekan setelah kematian Marco Simoncelli, Sirkuit Misano Italia memberikan penghormatan dengan berganti nama menjadi Misano World Circuit Marco Simoncelli. Selain itu, pebalap yang identik dengan nomor 58 itu diabadikan pada perangko yang bisa dibeli di San Marino dengan harga 2 euro.
Advertisement
Indonesia Kehilangan
Indonesia kehilangan besar atas kepergian Afridza Munandar. Ia merupakan pembalap muda yang berprestasi di ATC dan telah dua kali meraih juara.
Pada musim ini, sebelum berpulang, Afridza menempati posisi ketiga klasemen sementara. Ia pun berpeluang untuk meraih juara apabila naik podium. Namun, takdir berkata lain. Tuhan menjemput Afridza lebih cepat.
Sejumlah pembalap dunia pun ikut berduka. Mulai sang juara MotoGP 2019 Marc Marquez, Alex Rins, Jorge Lorenzo, hingga Fabio Quartararo.
Menurut keterangan Honda, pihak KBRI Kuala Lumpur akan membantu untuk pemulangan jenazah Afridza. Dikabarkan, kepolisian Malaysia juga akan menyelidiki kecelakaan tersebut.
Astra Honda Racing Team berharap seluruh masyarakat Indonesia memberikan doa untuk pembalapnya tersebut.
Bola.com ikut berduka atas berpulangnya Afridza. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Selamat jalan, Afridza.