Jakarta - Manajer Tim Red Bull KTM Tech 3, Herve Poncharal, mencibir keputusan Johann Zarco membela Avintia Ducati di MotoGP 2020. Menurutnya, Zarco turun level dengan memperkuat Avintia Ducati.
Setelah meminta KTM memutus kontraknya setahun lebih awal, Johann Zarco memang tak punya banyak pilihan. Dia sempat dijadikan kandidat pengganti Jorge Lorenzo di Repsol Honda, namun batal.
Advertisement
Pembalap berusia 29 tahun itu juga sempat dapat peluang kembali ke Moto2, namun urung terealisasi. Akhirnya Zarco menerima tawaran Ducati Corse untuk diturunkan ke Avintia.
Awalnya, pembalap asal Prancis itu menolak. Namun, setelah diyakinkan langsung orang para petinggi Ducati yang berjanji memberinya perangkat mumpuni, Zarco luluh juga pada rayuan tim asal Italia tersebut.
"Saya merasa prihatin. Apa saja pilihan yang Johann Zarco punya? Dia bisa kembali ke Moto2, tapi buat apa? Dia juga punya pilihan ke Avintia-Ducati. Tetapi jika Anda eks pebalap tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing, pergi ke tim itu harusnya tak jadi pilihan," ujar Poncharal via Speedweek.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Disesalkan
Poncharal juga menyebut keputusan Zarco hengkang dari KTM sungguh tak masuk akal. Padahal pengembangan RC16 di sepanjang 2019 cukup signifikan, terbantu oleh kehadiran Dani Pedrosa sebagai test rider mereka.
"Johann punya Red Bull sebagai sponsor, membela tim pabrikan di KTM, dikontrak dua tahun. Dia tahu KTM cepat, KTM berkembang, progres pada 2019 tak terbantahkan. Apalagi kini ada Dani. Bagaimana bisa dia menyerah bahkan saat 25 persen dari kontraknya belum berakhir?" lanjutnya.
Poncharal pun akan memaklumi keputusan Zarco jika mendapatkan tempat di Repsol Honda. Nyatanya, juara dunia Moto2 2015 dan 2016 itu justru memilih membela Avintia, yang selama ini dikenal sebagai tim papan bawah.
"Saya sungguh tak paham. Jika dia jadi pembalap Repsol Honda, mungkin sepadan jika harus meninggalkan KTM. Tapi jika Anda hanya punya pilihan kembali ke Moto2 atau membela Avintia, saya sungguh tak bisa berkata-kata. Tapi ini hidupnya. Saya tak perlu berkata-kata lagi," tutupnya.
Zarco akan menjalani debutnya di atas motor Desmosedici GP19 dalam uji coba pramusim MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang pada 7-9 Februari mendatang.
Sumber asli: Speedweek
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Defri Saefullah/Editor: Achmad Yani Yustiawan/Published: 24/12/2019)
Advertisement