Bola.com, Jakarta Pebalap Ducati Team, Andrea Dovizioso, mendapat banyak penggemar dalam tiga musim terakhir. Dovizioso sukses jadi rival terdekat Marc Marquez. Selain itu, dia juga punya karakter tenang dan rendah hati.
Meski penggemarnya bertambah, Dovizioso merasa seperti 'superstar' MotoGP. Kepada Speedweek, Dovizioso menyatakan dirinya 'normal' orang lein.
Baca Juga
Vietnam Mau Mainkan Pemain Naturalisasi Brasil Rafaelson aka Nguyen Xuan Son di Piala AFF 2024 Vs Timnas Indonesia, Masih Tunggu Izin FIFA
Sensasi Nonton Langsung Pertandingan Benfica: Aksi Elang Vitoria, Atraksi Lampu Memesona, dan Penampilan Sempurna Angel di Maria
Vietnam Coret Kaptennya dari Piala AFF 2024 Termasuk Lawan Timnas Indonesia: Faktor Usia, Performa, dan Sakit Pernapasan
Advertisement
Menurutnya, ia terlihat seperti 'bintang' hanya karena ia seorang atlet yang kebetulan kejuaraannya disiarkan di televisi. Rider Italia ini juga masih memegang erat prinsip hidup sederhana dan dekat dengan keluarga.
"TV membuat Anda jadi bintang, tapi kami ini orang normal. Saat masih kecil, kami latihan minibike dengan orang tua, yang menghabiskan uang agar cita-cita kami tercapai. Jelas saya kini turun di dunia yang penuh uang, sorotan TV dan media, tapi saya tak boleh lupa jati diri saya," tuturnya.
Saat pulang ke Forli, Italia, Dovizioso juga lebih suka menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-temannya, atau berlatih motocross demi mempersiapkan diri menghadapi balapan berikutnya. Ia juga mengaku tak terlalu tertarik menambah pundi-pundi kekayaan.
"Saat pulang, saya lebih suka latihan motocross. Saya juga tak terlalu tertarik dengan apa yang bisa saya lakukan untuk menambah pemasukan. Dari sudut pandang ini, kami adalah orang normal dibanding atlet lainnya. Mentalitas ini akan selalu ada, bahkan jika Anda telah berkarier selama 15 tahun," kata Andrea Dovizioso.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mental Sejak Kecil
Dovi mengakui punya mental tersebut sejak masih anak-anak. Saat masih turun pada ajang balap domestik, ia tak pernah terpikir bisa turun di ajang Grand Prix mengingat beban besar yang harus dipikul.
"Dulu saya malah merasa bebannya bakal besar. Kala itu ada Loris Capirossi, Marco Melandri, Valentino Rossi, yang datang saat mereka masih sangat muda. Anda mungkin berpikir punya peluang, tapi Anda tak terlalu memikirkannya," kisah rider 33 tahun ini.
Meski begitu, Dovizioso tak memungkiri bahwa kala itu dirinya sudah punya idola dari ajang Grand Prix. Ia pun menyebutkan dua pebalap yang sampai sekarang masih ia jadikan sebagai panutan.
"Semua pebalap di kejuaraan dunia adalah pahlawan, dan Anda pasti ingin seperti mereka. Saya sangat mengidolakan Kevin Schwantz, tapi Vale jelas pebalap yang diamati banyak orang karena sering menang. Saya rasa semua orang pasti punya posternya di kamar tidur!" pungkas Dovizioso.
Andrea Dovizioso dan Rossi masing-masing akan menjalani musim ke-19 dan 25 mereka di ajang Grand Prix tahun depan. Mereka akan kembali turun lintasan dalam uji coba pramusim MotoGP Sepang, Malaysia, pada 7-9 Februari 2020.
Sumber: Speedweek
Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, published 30/12/2019)
Advertisement