Bola.com, Sepang - Pembalap penguji Yamaha, Jorge Lorenzo, buka-bukaan mengenai dua momen kelam dalam kariernya. Lorenzo merasa kariernya terus menukik tajam sejak 2018.
Kali terakhir Jorge Lorenzo merengkuh hasil apik pada 2018. Saat itu, X-Fuera menunjukan kualitasnya dengan berhasil kampiun pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Italia.
Baca Juga
Advertisement
Lima kali juara dunia itu berhasil mempersembahkan kemenangan pertamanya untuk Ducati. Kemenangan tersebut membuat Lorenzo menjadi sosok yang dipuja. Ia berhasil menjadi pembalap asal Spanyol pertama yang bisa juara bersama Ducati.
Namun, Lorenzo punya musim yang buruk sebelum kemenangan itu. Melansir Speedweek, Selasa (11/2/2020), ia sempat dicemooh karena tak kunjung sukses menaklukkan motor Desmosedici GP. Ia bahkan hampir ditendang Ducati karena performanya tak kunjung sesuai harapan tim
"Sebelum saya berhasil menang di Mugello, saya punya kisah buruk bersama Ducati. Saya tidak pernah memberikan hasil yang diharapkan tim," ujar Lorenzo.
Meski demikian, karier Jorge Lorenzo bersama Ducati tak berlangsung lama. Pada akhir 2018, ia memutuskan gabung Repsol Honda.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Kelam Lainnya
Meninggalkan Ducati tampaknya bukan keputusan terbaik yang pernah dibuat Jorge Lorenzo. Ia justru semakin terpuruk kala menjadi tandem Marc Marquez di Repsol Honda pada musim 2019.
Performa Lorenzo terus menurun karena hantaman cedera yang tak kunjung sembuh. Ia frustasi. Imbasnya, pembalap berusia 32 tahun itu memutuskan pensiun pada 17 November 2019.
Meski demikian, Jorge Lorenzo tak pernah menyesali keputusannya pensiun. Menurutnya, semua keputusan yang telah dibuat tak perlu didramatisir dan diratapi secara terus menerus.
"Saya tidak pernah merasa menyesal karena tidak ada gunanya menyesali hal yang tak bisa Anda ubah," ujar Lorenzo.
"Meski demikian, jujur, saat itu adalah momen sulit. Sebab, saya merasa tidak bisa membalas kepercayaan yang telah diberikan Honda," tambahnya.
Advertisement