Bola.com, Jakarta - Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara dengan situs gpone.com, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta selaku penyelenggara MotoGP membeberkan fakta mengejutkan.
Ezpeleta menyebut sejatinya permasalahan antara Marc Marquez dan Valentino Rossi di Sirkuit Sepang, Malaysia pada MotoGP 2015 belum selesai sampai sekarang.
Baca Juga
Advertisement
"Di depan publik, masalah itu (Rossi-Marquez di Sepang 2015) terlihat sudah selesai. Tapi sebenarnya belum benar-benar berakhir," kata Ezpeleta.
"Saya tidak memihak salah satu pembalap. Tapi saya bisa melihatnya setiap grand prix meetings dan menyimak situasinya. Masalah ini memang belum selesai," tambahnya.
Jika merunut ke belakang, apa yang terjadi di GP Malaysia 2015 merupakan puncak dari perseteruan Marquez-Rossi yang sebenarnya terlecut sejak lama.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bermula di Argentina
Marquez mulai kesal terhadap Rossi pada lomba putaran ketiga di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina.
Pada MotoGP Argentina, Marquez harus mengakhiri balapan lebih cepat dua lap sebelum finis. Pembalap asal Spanyol itu terjatuh setelah terlibat senggolan dengan Rossi.
Tensi semakin panas ketika keduanya kembali bersaing untuk finis pertama di Sirkuit Assen, Belanda. Kali ini, keduanya kembali bersenggolan dan membuat Rossi keluar lintasan. Namun Rossi dan Marquez masih bisa finis 1-2 kala itu.
Advertisement
Klaim Rossi Bahwa Marquez Bantu Lorenzo
Rossi yang pada tahun 2015 sedang bersaing menjadi juara dunia melawan rekan setimnya, Jorge Lorenzo mulai mengendus usaha Marquez yang coba menganggunya.
Ada indikasi, karena dendam, Marquez ingin membantu rekan senegaranya asal Spanyol, Lorenzo untuk mengalahkan Rossi.
Hal ini terlihat pada lomba putaran 16 di Sirkuit Phillip Island. Rossi menganggap Marquez sengaja menahan lajunya untuk merebut podium di Phillip Island.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Marquez yang pada akhirnya menyalip Lorenzo untuk memenangi podium teratas.
Puncaknya di Sepang
Puncak permusuhan ini terjadi pada lomba setelah Phillip Island yaitu MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Malaysia. Berawal dari ucapan terbuka Rossi saat pada sesi konferensi pers.
Di depan media internasional, pembalap yang kini berusia 40 tahun itu membicarakan soal ada niat Marquez membantu Lorenzo.
Tentu saja kuping kakak pembalap MotoGP, Alex Marquez itu memerah. Pada sebuah momen saat lomba, Marquez seperti sengaja menghadirkan duel kontra Rossi.
Keduanya terlibat adegan baku salip berulang kali. Puncaknya di lap ke-7, Rossi kehabisan kesabaran dan memutuskan untuk menyenggol Marquez sampai terjatuh. Sang lawan tersungkur, dan Rossi finis ketiga.
Namun provokasi Marquez terhadap Rossi terbilang berhasil. Karena pembalap Yamaha itu diganjar Dorna dan Federasi Motor Internasional (FIM) harus memulai balapan dari posisi paling belakang pada lomba putaran terakhir di Valencia.
Keputusan krusial, karena di Valencia, Rossi akhirnya finis keempat. Pada saat sama, rivalnya, Lorenzo finis pertama dan memastikan titel juara dunia MotoGP ketiga.
Sampai sekarang masih misteri, apakah benar Marquez berusaha membantu Lorenzo untuk jadi juara dunia. Yang pasti sampai sekarang, akibat kejadian di MotoGP Malaysia 2015, hubungan Rossi-Marquez tidak pernah kembali seperti biasa.
Sumber: gpone dan berbagai sumber
Advertisement