Bola.com, Jakarta - Lomba putaran kedua MotoGP 2011 di Sirkuit Jerez, Spanyol. Lomba ini mungkin salah satu putaran paling penuh drama sepanjang sejarah kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Duel di baris depan sangat sengit dan terus berganti-ganti pembalap lantaran lomba berlangsung pada trek basah. Ada adegan duel antara Jorge Lorenzo versus Dani Pedrosa untuk memenangkan lomba.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Kemudian Marco Simoncelli sempat memimpin lomba beberapa lap sebelum akhirnya mengalami kecelakaan tunggal pada lap ke-11.
Namun dari semua drama di Jerez 2011, insiden antara Valentino Rossi-Casey Stoner paling menyita perhatian dan sampai sekarang dianggap salah satu kejadian ikonik di kelas MotoGP.
Untuk diketahui, sebelum kejadian ini berlangsung, rivalitas Rossi-Stoner sudah sangat panjang. Keduanya sangat sering terlibat insiden di dalam trek dan adu komentar di luar trek.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kronologis
Singat cerita, pada lomba di Jerez 2011, Rossi yang memperkuat Ducati hanya memulai lomba dari urutan 12. Namun The Rain Master unjuk gigi.
Dia dengan cepat bisa menempati urutan ketiga dan bersaing melawan Stoner-Lorenzo untuk finis pertama. Hanya saja pada satu tikungan, Rossi terlalu memaksakan diri masuk ke area dalam Stoner.
Motor pembalap asal Italia itu pun tergelincir. Stoner yang berada persis di dekat Rossi, mau tak mau ikut tersungkur. Eks pembalap Ducati itu gagal melanjutkan lomba.
Rossi masih bisa kembali ke trek dan akhirnya finis urutan lima dengan selisih sekitar satu menit dari Lorenzo yang akhirnya finis pertama.
Advertisement
Minta Maaf Berujung Petaka
Selepas menyentuh garis finis, Rossi dengan membawa rombongan dari Ducati plus banyaknya media, mendatangi garasi Stoner untuk meminta maaf.
Tidak ada wajah kesal saat Stoner bertemu Rossi, namun dari kata-katanya jelas pembalap asal Australia itu masih memendam kekesalan.
"Apa bahu Anda baik-baik saja?" kata Stoner menirukan kata-kata saat berbicara dengan Rossi. Sang rival Rossi kemudian mengaku baik-baik saja kemudian meminta maaf.
Tapi jawaban Stoner justru mempermalukan Rossi di depan banyak pihak: "Jelas sekali jika ambisi Anda melebihi bakat Anda."
Rossi yang saat datang masih menggunakan helm, tampak tidak mendengar pernyataan Stoner kemudian berlalu begitu saja.
Penjelasan dari Rossi dan Stoner
Rossi baru mengetahui Stoner mengutarakan kata-kata yang tidak mengenakkan setelah insiden minta maaf itu. Dia membenarkan tidak mendegar lantara masih memakai helm.
"Saya katakan bahwa saya tidak ingin mendengar ucapannya. Itu lebih baik," Rossi bercerita.
Ditemui pada tempat terpisah, Stoner pun menceritakan keberaniannya mempermalukan Rossi di depan banyak orang. Menurutnya ia tak suka cara Rossi meminta maaf kepadanya.
"Saya benci seseorang datang ke garasi, masih memakai helm untuk meminta maaf. Anda tidak bisa seperti itu. Bukan begitu caranya," terangnya.
Tentu perseteruan Stoner-Rossi jadi bumbu sedap persaingan MotoGP pada eranya. Namun kini semua tinggal kenangan lantaran Stoner sudah pensiun pada usia masih produktif.
Sumber: Dari berbagai sumber
Advertisement