Bola.com, Jakarta - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, merespons keputusan pembatalan MotoGP Qatar dan penundaan MotoGP Thailand karena wabah virus corona. Meskipun sedih, mereka mengaku bisa memahami keputusan tersebut.
MotoGP Qatar yang menjadi seri pembuka musim ini seharusnya digelar pada akhir pekan ini, atau 8 Maret 2020. Tapi, seri pembuka MotoGP 2020 tersebut sudah pasti dibatalkan. Hanya kelas Moto2 dan Moto3 yang tetap dilombakan pada seri pembuka itu.
Baca Juga
Advertisement
Adapun MotoGP Thailand yang menjadi seri kedua diputuskan ditunda sebagai antisipasi wabah virus corona yang telah menyebar ke berbagai penjuru dunia.
Dengan keputusan ini, MotoGP baru bergulir pada 3-5 April, tepatnya pada seri Amerika Serikat. Namun, jika kondisi tidak memungkinan seri tersebut juga terancam ditunda atau dibatalkan.
"Ini benar-benar berita buruk. Setelah menghabiskan latihan sepanjang musim dingin, kami siap menjalani musim baru, secara fisik maupun psikis. Setelah tes di Qatar saya benar-benar ingin menjalani balapan pertama," kata Rossi, seperti dilansir Crash, Senin (2/3/2020).
"Pembatalan kelas MotoGP di Qatar adalah berita yang sulit diterima, juga bagi fans, karena kami tak tahu berapa lama harus menunggu hingga bisa memulai balapan."
"Jela kami harus menunggu lama, karena MotoGP Thailand juga ditunda untuk semua kelas. Saya harap semuanya menjadi lebih baik dalam beberapa pekan ke depan," imbuh Valentino Rossi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kecewa
Kekecewaan juga dirasakan rekan setim Rossi, Maverick Vinales, yang tercepat pada tes MotoGP Qatar.
"Sungguh menyedihkan MotoGP Qatar dibatalkan dan MotoGP Thailand ditunda, karena itu trek yang sangat saya sukai. Saya berpikir akan sangat kuat di sana," ujar Vinales.
"Kami menyudahi tes Qatar dengan perasaan sangat positif, jadi saya tak sabar menghadapi balapan pertama. Saya juga merasa menyesal untuk fans di Qatar dan Thailand, mereka pasti kecewa. Saya sangat bisa memahami situasi kritis terkait virus corona."
"Kami hanya berharap situasi kembali normal secepat mungkin sehingga bisa memulai balapan MotoGP secepat mungkin," imbuh Vinales.
Sebagai tim yang berbasis di Italia, Monster Yamaha akan sangat terpengaruh dengan keputusan pemerintah Qatar yang mengharuskan semua pengunjung dari negara tersebut dikarantina dulu selama dua pekan. Artinya, MotoGP tak punya pilihan selain membatalkan event tersebut.
"Ini situasi yang unik dan sulit, dalam segala aspek. Tentu saja kami semua sangat kecewa tak bisa memulai balapan pada akhir pekan ini. Kami juga meminta maaf kepada fans, karena harus bersabar lebih lama sebelum MotoGP 2020 dimulai," kata Direktur Tim Yamaha, Massimo Meregalli.
Sumber: Crash
Advertisement