Bola.com, Jakarta - Kehebatan Ducati dan Casey Stoner tidak perlu diragukan lagi. Dengan motor yang dikenal sangat sulit ditaklukkan dan sebenarnya kalah kompetitif ketimbang Honda plus Yamaha, Stoner bisa merasakan titel juara dunia MotoGP 2007.
Namun dua tahun kemudian, Stoner mendapat tantangan berat dalam kariernya di MotoGP. Tantangan yang lebih berat ketimbang menaklukkan motor Ducati Desmosedici.
Baca Juga
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Singkat cerita, awal musim tersebut, Stoner sedang bersaing menjadi juara dunia melawan duo Yamaha: Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Stoner mulai merasakan ada yang tidak beres dengan kondisi fisiknya sejak lomba putaran delapan di Sirkuit Laguna Seca, Amerika Serikat, 5 Juli 2009. Kala itu, ia hanya finis keempat dan merasa sangat kelelahan selepas menyelesaikan lomba.
Kondisi ini terus berlanjut pada putaran sembilan dan sepuluh yang berlangsung di Sirkuit Sachsenring, Jerman dan di Sirkuit Donington, Inggris.
Kemudian 10 Agustus 2009, Stoner mengagetkan semua orang dengan mengumumkan bahwa dirinya bakal absen pada tiga lomba di Sirkuit Brno, Indianapolis dan Misano akibat penyakit misterius.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyakit Misterius
Penyakit ini sangat misterius karena menimpa seorang pembalap MotoGP yang dikenal sangat fit. Terlebih dokter yang menangani Stoner berulang kali mengubah jenis penyakit yang diderita pembalap asal Australia ini.
Awalnya ia divonis menderita anemia dan gastritis. Anemia sendiri merupakan sebuah kondisi di mana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Sementara gastritis sering disebut radang lambung. Dua penyakit inilah yang sempat diklaim membuat Stoner sangat kelelahan saat berlomba dan harus absen untuk memulihkan kondisi.
Namun belakangan, dokter meralat keputusan. Penyebab sebenarnya Stoner sangat kelelahan adalah intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa merupakan kondisi di mana laktase, sebuah enzim yang diperlukan untuk mencerna laktosa, tidak diproduksi dalam masa dewasa.
"Saat itu saya merasa seperti tidak memiliki energi," cerita Stoner dalam sebuah kesempatan.
Advertisement
Bangkit
Absen sebanyak tiga lomba, membuat Stoner kehilangan kans untuk bersaing jadi juara dunia. Namun ia bangkit setelah comeback dari penyakit misterius.
Pada lomba di Sirkuit Estoril, Portugal, lomba pertama selepas ia absen, Stoner langsung finis kedua. Kemudian dua lomba berikutnya ia bisa finis pertama di Sirkuit Phillip Island, Australia dan Sepang, Malaysia.
Akhir musim, ia masih bisa mengakhiri kompetisi dengan menempati posisi empat klasemen. Seandainya tidak absen akibat sakit, mungkin titel juara dunia MotoGP 2009 tidak didapat Valentino Rossi.
Sumber: Berbagai sumber