Bola.com, Jakarta - Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, mengaku bisa menerima keputusan Jorge Lorenzo pensiun saat kontraknya di Honda masih tersisa satu tahun. Menurut Puig, Honda tak mau memaksakan kehendak karena Lorenzo tak menikmati kebahagian sepanjang memperkuat tim tersebut.
Jorge Lorenzo mengalami krisis pada musim pertamanya di Honda pada MotoGP 2019. Dia menyuguhkan performa negatif di trek, hasil yang buruk, serta deraan cedera yang tak kunjung usai.
Advertisement
Pembalap asal Spanyol tersebut akhirnya memutuskan pensiun dari MotoGP, meskipun kontraknya di Honda masih tersisa satu tahun. Honda bisa menerima keputusan tersebut, kemudian merekrut Alex Marquez sebagai pengganti Lorenzo pada MotoGP 2020.
Namun, Lorenzo melakukan manuver mengejutkan. Rider berjuluk X-Fuera tersebut malah mengumumkan menerima tawaran menjadi pembalap penguji Yamaha. Tentu saja, itu bukan kabar yang menyenangkan bagi Honda karena keputusan Lorenzo diambil tak lama setelah gantung helm.
Saat ditanya tentang manuver Jorge Lorenzo itu, Puig memilih menjawab diplomatis dan tak mau memicu kontroversi.
"Itu hidupnya dan saya tak perlu mengomentari apa pun. Sepanjang tahun lalu, baik Honda maupun dirinya telah berusaha. Honda berusaha memberikan apa yang dimintanya. Sayangnya dia mengalami dua kali kecelakaan," kata Puig, seperti dilansir Tuttimoriweb, Jumat (27/3/2020).
"Saya memahami dia telah sangat berusaha. Dua pihak telah berusaha. Tapi, dalam hidup Anda tak selalu mendapat yang Anda inginkan dan itu (karier Jorge Lorenzo di Honda) tak berjalan bagus," imbuh Puig.
Video Jorge Lorenzo
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Mau Memaksa
Alberto Puig menyatakan perpisahan Honda dengan Jorge Lorenzo berlangsung tanpa riak, meskipun jelas ada nada kekecewaan.
Puig juga menolak menghakimi keputusan Lorenzo kembali ke Yamaha, yang notabene adalah rival berat Honda.
"Pemutusan kontrak berlangsung mulus. Dia tak ingin lanjut dan kami tak ingin memaksanya karena dia merasa tak nyaman. Saat semuanya selesai, setiap orang berhak memilih dan kika memilih menjadi pembalap penguji Yamaha mungkin karena ada sesuatu yang tertinggal di sana. Itu motor yang dia suka dan dikenalnya," urai Puig.
"Saya bukan siapa-siapa yang berhak menghakiminya atau mendiskusikan hal itu. Saya berharap dia baik-baik saja dan bahagia, karena dia tak menikmatinya pada athun lalu. Dia tak menyukai situasi yang dijalaninya," imbuh Puig.
Sumber: Tuttomoriweb
Advertisement