Bola.com, Jakarta - Lomba putaran keenam MotoGP 2009 di Sirkuit Katalunya, Barcelona, 3 Mei 2009. Jika mendengar kalimat ini, dua nama pembalap hebat: Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo langsung terlintas di pikiran.
Ya, pada lomba inilah Rossi dan Lorenzo puluhan kali terlibat adegan baku salip. Kala itu, keduanya sama-sama memperkuat Yamaha.
Baca Juga
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Keduanya juga seakan memiliki kekuatan berimbang. Namun seperti diketahui, hubungan Lorenzo-Rossi tak pernah akur. Sampai garasi keduanya disekat meski berstatus rekan setim di MotoGP 2009.
Adapun puncak persaingan dua pembalap ini di Katalunya 2009 berlangsung tiga lap terakhir. Keduanya sama-sama memanfaatkan tikungan 1 untuk saling menyalip.
Puncaknya di tikungan terakhir jelang finis, Lorenzo berada di atas angin lantaran memimpin jalannya lomba.
Namun berkat jam terbang dan ketenangan, Ross secara fantastis mengambil area dalam dari Lorenzo untuk mengambil alih pimpinan lomba dan finis pertama dengan keunggulan hanya 0,013 detik.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komentar Rossi dan Lorenzo
Beberapa tahun lalu, baik Rossi dan Lorenzo sama-sama mengenang kejadian di Katalunya 2009. The Doctor-julukan Rossi mendeskripsikan duel tersebut merupakan salah satu yang terbaik dalam kariernya.
Menurutnya saat itu, Lorenzo yang baru dua tahun di MotoGP sangat berambisi merah titel juara dunia setelah satu musim sebelumnya gagal.
"Maka saat balapan tiba, perasaan saya jelas inilah waktunya untuk pertempuran yang hebat. Praktis kami hanya berdua saja. Ini luar biasa karena kinerja dan kecepatan kami sangat-sangat mirip," Rossi mengenang.
"Dia menyalip, saya membalas. Saya di depan, tapi dia terus menempel. Ini fantastis karena sangat berimbang. Namun jelas saya bisa mengingatnya lebih baik karena menang," tambahnya.
Ketika ditanya mengenai komentar Rossi, Lorenzo pun sedikit bercanda dirinya tidak terlalu mengingat kejadian di Katalunya 2009. Pasalnya ia berada pada pihak yang kalah duel.
"Valentino bisa menulis buku tentang itu, seperti Anda lihat. Saya sendiri tidak terlalu mengingatnya, khususnya soal tikungan terakhir. Atau saya memang tak mau mengingatnya," Lorenzo menuturkan.
Advertisement
Lorenzo Akui Rossi Lebih Cerdik
Namun pada akhirnya, Lorenzo mengakui fakta dirinya bisa diasapi Rossi pada tikungan terakhir, lantaran sang lawan memang lebih cerdik.
"Pendapat saya, dia mengalahkan saya karena lebih cerdik, lebih berpengalaman," kata Lorenzo yang kini sudah pensiun dari MotoGP.
"Dia menang dalam balapan itu, dan saya mengalahkan dia di balapan-balapan lain," lanjut pembalap asal Spanyol itu.
Di akhir musim, Rossi akhirnya merengkuh titel juara dunia kesembilan. Namun gelar di MotoGP 2009 merupakan yang terakhir bisa ia rasakan sampai saat ini.
Sumber: Dari berbagai sumber