Bola.com, Jakarta - Vonis hukuman terhadap kasus doping yang dialami pembalap tim Aprilia, Andrea Iannone akhirnya diketahui. Iannone divonis Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) larangan turun berlomba selama 18 bulan.
Untuk diketahui, sampel urin Andrea Iannone yang diambil pada lomba MotoGP Malaysia, November tahun lalu, dinyatakan positif doping.
Baca Juga
Advertisement
Larangan turun berlomba selama 18 bulan sendiri dimulai sejak 17 Desember 2019 sampai 16 Juni 2021. Artinya eks pembalap Ducati dan Suzuki ini tak akan tampil pada MotoGP 2020 dan pertengahan musim 2021.
Dalam keterangan resminya, FIM turut mengumumkan bahwa Iannone didiskualifikasi pada lomba putaran ke-18 di Malaysia dan putaran ke-19 di Valencia, Spanyol pada MotoGP 2019.
"Dengan semua konsekuensi adalah penarikan medali, poin, dan hadiah yang didapat Iannone pada dua lomba tersebut," tulis keterangan FIM.
Mengenai poin ini, Iannone sejatinya tidak dirugikan. Karena yang bersangkutan memang gagal finis pada lomba di Malaysia dan Valencia.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejak 17 Desember
Sejatinya FIM sudah mengumumkan bahwa Iannone gagal menjalani tes doping di MotoGP Malaysia sejak 17 Desember 2019.
Kala itu, Iannone dihukum tidak boleh mengikuti aktivitas balapan tim Aprilia sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Akibat hukuman tersebut, Iannone tidak bisa turun pada tes pramusim MotoGP 2020 di Sirkuit Sepang dan Losail, Qatar. Kini durasi hukuman yang didapat Iannone telah diputuskan.Â
Pada hasil tes doping ini, urin pembalap asal Italia itu mengandung zat terlarang bernama Drostanolone. Pengacara sang pembalap sempat berkilah zat tersebut masuk ke darah Iannone setelah memakan daging.
Sumber: Crash.net
Advertisement