Bola.com, Jakarta - Sejarah menuliskan Valentino Rossi pernah mengaspal di Sirkuit Sentul, Bogor. Tepatnya ia turun di kelas 125cc pada GP Indonesia tahun 1996-1997.
Pada edisi 1996, Rossi belum tampil mengkilap. Dia hanya finis posisi sebelas. Baru pada tahun 1997, ia unjuk gigi.
Baca Juga
ITDC: MotoGP Masih Akan Digelar di Indonesia hingga 7 Tahun ke Depan
Panen Kritik Netizen karena Selfie dengan Jorge Martin di Podium MotoGP Indonesia, Menpora Dito Ariotedjo: Maaf jika Salah
Marc Marquez Gagal Finis Lagi di MotoGP Indonesia karena Motor Menyala Api-Api, Kapan Akurnya Sama Mandalika?
Advertisement
Dia menyelesaikan lomba sebagai pemenang dengan gap 3,028 detik dari pembalap Jepang, Kazuto Sakata. Akhir musim, Rossi pun keluar sebagai juara dunia kelas 125cc.
Yang patut jadi sorotan, saat berlomba di Sentul tahun 1996-1997, Rossi satu trek dengan banyak pembalap Indonesia yang berstatus tuan rumah.
Pada edisi 1996, ada nama Petrus Canisius dan Ahmad Jayadi. Lalu satu tahun berikutnya, kembali ada nama Ahmad Jayadi yang didampingi Nasrul Arif, Irvan Octavianus, dan Rudi Arianto.
Kala itu hasil lomba terbaik didapat Petrus. Dia finis posisi 20 pada edisi 1996. Sementara Ahmad Jayadi satu setrip di belakangnya: 19. Sayangnya untuk GP Indonesia, semua perwakilan Tanah Air tidak ada yang finis.Â
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ahmad Jayadi Mengenang
Kepada Bola.com, Ahmad Jayadi pun menceritakan pengalamannya bisa berlomba di GP Indonesia 1996-1997. Menurutnya ia bisa tampil setelah melalui proses seleksi ketat dari tim pabrikan Indonesia yang menaunginya saat itu.
"Alhamdulillah di kedua hajatan itu saya terpilih dan terpilihnya saya berhasil lolos seleksi dari beberapa orang pembalap di mana ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) saya bernaung," kata Ahmad Jayadi.
Menurutnya setiap negara penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap Motor pasti punya jatah tampil dengan fasilitas wildcard. Meskipun begitu, kala itu, ia punya target khusus.
Dan target khusus itu berhasil ia lampaui meski saat lomba gagal bersaing dengan banyak pembalap reguler di 125cc, termasuk Rossi.
"Kami mempunyai tekad untuk bisa lolos berdasarkan catatan lap saat kualifikasi. Kebetulan lap terbaiknya saya memang masuk hitungan lolos dari waktu peraih pole position," tambahnya.
Advertisement
Kalah Teknologi
ÂÂÂLihat postingan ini di Instagram
Mengenai saat itu pembalap Indonesia gagal berbuat banyak saat berlomba di Sentul, Ahmad Jayadi menceritakan salah satu faktornya akibat mereka hanya tampil satu seri.
"Yang kita tahu, kelas capung (sebutan tenar kelas 125cc) ini pasti ramai sekali. Mayoritas peserta itu memang pembalap reguler," Ahmad Jayadi menerangkan.
"Dari motor, kala itu teknologi pada kendaraan saya juga masih kalah dengan para pembalap reguler," tambahnya.
Kini Indonesia memiliki wakil pembalap reguler di Moto2 2020. Adalah Andi Gilang yang memperkuat Honda Team Asia, tim Dimas Ekky Pratama tahun lalu.