Bola.com, Jakarta - Penggila MotoGP pasti masih mengingat betul apa yang terjadi pada musim 2015. Perseteruan panas antara Marc Marquez-Valentino Rossi saat itu benar-benar jadi pusat perhatian dunia.
Seperti diketahui, semua berawal dari kejadian di MotoGP Australia. Kala itu, Rossi menuding Marquez telah membantu rivalnya untuk jadi juara dunia, Jorge Lorenzo.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Komentar Rossi membuat Marquez marah. Sehingga pembalap asal Spanyol itu benar-benar menganggu laju Rossi pada lomba selanjutnya di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Puncaknya, Rossi menyenggol Marquez sampai terjatuh. The Doctor-julukannya dihukum start dari posisi paling terakhir pada lomba terakhir di Valencia.
Eks Prinsipal Honda, Livio Suppo pun menguak fakta baru mengenai segala kontroversi yang terjadi usai Sepang Clash 2015.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Anjuran untuk Tidak Finis
Suppo menceritakan bahwa dirinya ternyata sempat meminta duet pembalap Repsol Honda: Marc Marquez dan Dani Pedrosa untuk tidak finis pada lomba di Valencia.
Dengan tidak finis, Suppo beranggapan pembalap timnya tidak akan terlibat apapun dalam duel yang menentukan siapa peraih titel juara dunia antara Rossi dan Lorenzo.
"Saya menyarankan kepada Shuhei Nakamoto (kala itu menjabat Wakil Presiden HRC) untuk menarik kembali Pedrosa dan Marquez setelah lap pertama," kata Suppo dikutip dari moto.it.
"Namun karena sejumlah alasan yang sangat tepat dari Nakamoto, akhirnya mereka tetap berlomba sampai finis," tambahnya.
Pada akhir lomba, Marquez sendiri akhirnya finis kedua dan Pedrosa menempati podium ketiga. Sementara Lorenzo menang lomba, sehingga menahbiskan diri sebagai juara dunia.
"Saya pikir, bagaimanapun Anda melihatnya, itu adalah periode yang sangat buruk untuk MotoGP. Di Valencia ada ketegangan yang mengerikan," kenang Suppo.
Sumber: Moto.it
Advertisement