Bola.com, Jakarta - Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, enggan berkomentar tentang keputusan Jorge Lorenzo menjadi pembalap penguji Yamaha hanya beberapa saat setelah memilih pensiun dan mengakhiri kontrak dengan timnya. Namun, Puig akhirnya angkat bicara setelah Lorenzo memutuskan akan turun di MotoGP Catalunya 2020 dengan fasilitas wild card.
Menurut Puig, keputusan Jorge Lorenzo tampil sebagai pembalap wild card tersebut cukup berisiko.
Advertisement
"Jika ini musim normal, dan dia bisa melakukan tes, maka lanjut saja. Tapi, jika Anda tidak memiliki peluang untuk melakukan tes dan kemudian ingin turun membalap, maka Anda harus berhati-hati," kata Puig, seperti dilansir Tuttomoriweb, Sabtu (4/4/2020).
"Saya tidak tahu apakah itu sesuai dengan keinginannya, karena Lorenzo pasti tak ingin pergi ke Montmelo hanya untuk finis kedelapan. Kepalanya adalah kepala seorang juara."
"Dia ingin kembali untuk menunjukkan bahwa tahun lalu dia hanya tak bisa memahami satu sama lain dengan motornya, tapi pada level ini dia selalu sama," imbuh Puig.
Kiprah Jorge Lorenzo bersama Repsol Honda pada musim lalu bagaikan mimpi buruk. Pembalap asal Spanyol itu benar-benar gagal total, ditambah dengan terus direcoki cedera.
Pencapaian terbaik Jorge Lorenzo di Honda adalah finis ke-11 pada MotoGP Prancis. Pada akhir musim dia hanya menempati peringkat ke-19. Itu menjadi capaian terburuk juara dunia lima kali itu sepanjang berkiprah di MotoGP.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Berhak Melarang
Jorge Lorenzo akhirnya memutuskan kontraknya di Honda pada akhir musim lalu. Padahal sebenarnya dia masih terikat kontrak hingga 2020.
Lorenzo memilih gantung helm karena tak ingin mengambil risiko atas keselamatannya karena berulang kali cedera. Repsol Honda kemudian menggaet Alex Marquez untuk mendampingi kakaknya, Marc Marquez.
Namun, Lorenzo membuat manuver mengejutkan dengan memilih jadi pembalap penguji Yamaha.
"Dia seorang dengan karakter pria yang mengoleksi lima gelar juara dunia. Itu adalah perpisahan yang tulus. Dia tidak meminta apa pun dan kami tidak meminta apa pun," ujar Puig.
"Dia memutuskan jadi pembalap penguji dan mengumumkan ingin membalap di Barcelona. Setiap orang bebas melakukan apa pun yang dia inginkan dalam hidup. Saya tak merasakan ketidaknyamanan. Anda tak bisa bilang ke seseorang tentang apa yang harus dilakukan atau tidak dalam hidup mereka," sambung Puig.
Sumber: Tuttomoriweb
Advertisement