Bola.com, Jakarta - Tim pabrikan Monster Yamaha MotoGP telah mengumumkan tidak memakai jasa Valentino Rossi pada musim 2021. Sebagai gantinya, tim pabrikan asal Jepang itu mengorbitkan Fabio Quartararo dari tim satelit Petronas Yamaha.
Alhasil dua kursi tim pabrikan Yamaha diisi Maverick Vinales dan Quartararo. Jika melihat prestasi pembalap asal Prancis itu musim lalu, sosok Quartararo memang fantastis.
Baca Juga
Advertisement
Total ia mengemas tujuh podium, enam pole position dan menempati posisi lima klasemen atau lebih baik dari Rossi yang hanya berada di urutan tujuh klasemen.
Maverick Vinales pun menyambut kehadiran sosok Quartararo di Yamaha. Namun ia memperingatkan pembalap berusia 20 tahun itu akan merasakan tekanan berbeda di tim pabrikan ketimbang tim satelit.
"Saya punya hubungan baik dengan Fabio sejak ia mengendarai motor Yamaha (tahun 2019). Dia sangat baik pada flying lap dan pintar mengambil keuntungan potensi dari motor Yamaha YZR-M1," kata Vinales.
"Tapi jika Anda di tim pabrikan, maka semua bakal berbeda. Anda harus mencoba hal baru pada setiap lomba. Saya senang ia datang ke tim pabrikan," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Berita video dua pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, mencoba joget Tik Tok dengan gaya goyang ubur-ubur saat hadir di Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Vinales Sayangkan Kepergian Rossi
Meskipun senang dengan kehadiran Quartararo di tim pabrikan, Vinales turut menyayangkan kepergian Rossi dari tim pabrikan.
"Tetap saja, sangat disayangkan Valentino harus pergi karena dia selalu menjadi rekan tim yang sangat baik bagi saya, saya menikmatinya," tambahnya.
Maverick Vinales sendiri membeberkan bahwa dirinya memiliki hubungan baik dengan Rossi selama berkolaborasi di tim pabrikan Yamaha.
"Memiliki pembalap seperti Valentino sebagai rekan setim selalu sulit. Karena dia sangat cepat. Tapi saya banyak belajar darinya dan itu yang paling penting," Vinales menceritakan.
Sumber: GPone.com
Advertisement