Bola.com, Jakarta - Kejuaraan Dunia Balap Motor merupakan sebuah event yang menyajikan persaingan sangat ketat. Baik itu di kelas Moto3, Moto2, maupun MotoGP.
Untuk bisa kompetitif di tiga kelas itu, pembalap harus memiliki banyak faktor. Dari kemampuan, proses adaptasi cepat sampai dukungan finansial.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Beberapa pembalap Indonesia sudah merasakan kerasnya persaingan di kelas Moto2. Sebut saja Rafid Topan Sucipto, Doni Tata Pradita, Dimas Ekky Pratama, sampai terakhir musim ini Andi Gilang.
Andi Gilang tentu belum bisa nilai potensinya lantaran baru menjalankan satu lomba di Qatar sebelum virus corona menghentikan semua aktivitas.
Namun jika melihat sepak terjang Rafid Topan, Doni Tata sampai Dimas Ekky, ketiganya begitu kesulitan bahkan untuk sekadar finis zona poin.
Hasil terbaik sejauh ini diraih Doni Tata. Dia pernah finis posisi 15 pada balapan Moto2 di Sirkuit Phillip Island, Australia pada musim 2013.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Poin di Australia dan Digantikan Morbidelli di Misano
Di Phillip Island, Doni Tata memperkuat tim Federal Oil Gresini yang disokong sponsor asal Indonesia. Berkat finis ke-15, ia mendapat satu poin dan jadi satu-satunya pada musim tersebut.
Kala itu ia bisa mengalahkan banyak pembalap hebat. Salah satunya kini sudah mentas di MotoGP, Takaaki Nakagami.
Sukses finis posisi 15 di Phillip Island, Doni Tata membeberkan kuncinya: "Karena sirkuitnya jauh dari Eropa. Jadi semua pembalap sama-sama belum pernah latihan," kenang Doni Tata saat diwawancara Bola.com.
"Jadi bisa dapat keuntungan untuk bersaing dengan pembalap lain. Karena kalau trek di Eropa, mereka sudah hafal sirkuitnya. Sehingga saya kalah pengalaman," Doni Tata melanjutkan.
Advertisement
Diganti Franco Morbidelli
Hanya saja tiga lomba sebelum Phillip Island, tepatnya di Sirkuit Misano, San Marino, Doni Tata sempat dibuat kecewa dengan keputusan tim Gresini.
Kala itu tim memutuskan untuk menurunkan Franco Morbidelli sebagai pengganti pembalap asal Yogyakarta itu.
Menariknya sekarang Morbidelli sudah tampil di MotoGP dan berstatus juara dunia Moto2 musim 2017. "Saat itu Morbidelli hanya finis ke-20. Dia belum terlihat sebagai pembalap yang kompetitif," kata Doni Tata.
Sayang karier Doni Tata tidak panjang. Usao Moto2 2013, ia urung mendapat perpanjangan kontrak dari tim Gresini.
Ironisnya sampai sekarang, padahal Federal Oil masih berstatus sponsor utama. Tapi perusahaan asal Indonesia itu urung menggunakan pembalap Tanah Air lagi setelah Doni Tata.*