Bola.com, Jakarta - Valentino Rossi adalah salah satu pembalap tersukses di Kejuaraan Dunia Balap Motor. Cukup melihat fakta ia sudah merasakan sembilan titel juara.
Meskipun begitu, sepanjang kariernya, Valentino Rossi juga dikenal sebagai pembalap yang sangat terbuka ketika memberikan komentar. Tidak jarang komentarnya memantik kontroversi.
Baca Juga
BRI Liga 1: Antusias Kembali ke Rumah, Malut United Bertekad Jungkalkan Persis di Gelora Kie Raha
Yoo Jae-hoon Bicara Performa Maarten Paes saat Timnas Indonesia Bekuk Arab Saudi: Berpengalaman dan Profesional
Timnas Futsal Putri Indonesia Raih Kemenangan Tipis atas Sang Tuan Rumah Filipina di ASEAN Women’s Futsal Championship 2024
Advertisement
Paling diingat adalah komentarnya jelang balapan MotoGP Malaysia 2015. Pembalap Yamaha itu memantik kontroversi di sesi jumpa pers.
Dia menuding pembalap Honda, Marc Marquez, sengaja membantu Jorge Lorenzo saat balapan MotoGP Australia di Sirkuit Phillip Island. Tujuannnya supaya Lorenzo bisa menipiskan jarak dengan Rossi yang berada di puncak klasemen sementara.
Misi tersebut akhirnya berhasil. Di Australia, Marquez keluar sebagai juara, Lorenzo di urutan kedua, sedangkan Rossi finis keempat di belakang pebalap Ducati, Andrea Iannone.
Komentar Rossi mendapat respons pedas dari Lorenzo. Pembalap Spanyol itu menyebut Rossi panik dan menggunakan strategi basi untuk mengambil keuntungan. Di sisi lain, Marquez memilih menghindar dari perseteruan sengit kedua pembalap.
Namun ini bukan kali pertama The Doctor melontarkan pernyataan kontroversial. Sejak berlaga di ajang kelas utama ini, sudah banyak komentar kontroversial yang diucapkan Valentino Rossi. Ini adalah enam di antaranya, dirangkum dari berbagai sumber.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Tentang Biaggi dan Balapan di Donnington (15 Juli 2002)
"Dia (Biaggi) selalu cari gara-gara. Hal itulah yang membuatnya selalu ada di belakang tiap lomba!"
Pernyataan ini muncul karena Valentino Rossi marah akibat insiden di Sirkuit Donnington pada seri MotoGP Inggris di musim 2002. Peristiwanya berlangsung menjelang garis finis. Rossi hendak merayakan kemenangan dengan cara duduk menyamping di atas motor Honda miliknya.
Aksi Rossi itu membuat seterunya beratnya, Max Biaggi, geram. Pembalap Yamaha itu langsung naik darah dan menggeber motornya sekencang mungkin. Tindakan itu membuat Rossi kaget karena khawatir tertabrak. Tak heran dia langsung meledak marah saat diwawancarai di televisi.
Advertisement
2. Tentang Lorenzo dan Yamaha (8 November 2009)
“Yamaha harus memilih antara saya dan Jorge untuk 2011. Saya bisa berganti motor, membalap untuk Ducati dan berusaha memenangi gelar juara dunia.”
Pernyataan ini dikeluarkan The Doctor setelah memenangi gelar pada 2009. Namun, dia tak mau ada “matahari kembar” di tim Yamaha.
Jadi dia meminta Yamaha memilih antara dirinya dan Lorenzo. Kedua pembalap memang terlibat persaingan ketat sepanjang musim tersebut. Bahkan The Doctor pernah terang-terangan memuji performa rekan setimnya saat itu.
3. Tentang Stoner dan Laguna Seca (11 Desember 2012)
“(Casey) Stoner mulai membenciku hanya karena dia kalah. Setelah itu dia selalu senang bicara tentang masa lalu di sirkuit ini. Semua itu dilakukannya karena dia tak cukup memahami apa yang terjadi saat itu, dia kalah!”
Komentar kontroversial ini dilontarkan Rossi pada Desember 2012. Dia mengklaim Stoner, yang saat itu baru saja pensiun, mulai membencinya saat mengalami kekalahan pahit darinya pada seri balapan MotoGP AS di Laguna Seca.
Advertisement
4. Tentang Fans Ducati (26 September 2012)
"Sebanyak 90% orang yang menyerang saya adalah fans Ducati," Valentino Rossi mencuit lewat akun Twitternya.
Menurut dia, mayoritas orang yang “menyerang” dan tidak suka terhadap dirinya adalah fans Ducati. Kerja sama Rossi dan Ducati selama dua musim (2011 dan 2012) memang tidak berjalan mulus.
Bahkan, itu dianggap sebagai fase terburuk Rossi selama berkarier di ajang MotoGP.
5. Tentang Marquez dan Gagal Finis (20 April 2015)
"Memalukan sekali dia terjatuh. Tapi, bagi saya, dia sendiri yang melakukan kesalahan. Marquez adalah pembalap yang berani bertaruh, ya atau tidak sama sekali. Dia sudah memepet saya di tengah-tengah tikungan. Marquez terus memepet dan saya berteriak-teriak. Saya pikir dia memang agresif, tapi jangan berlebihan!"
Komentar bernada kesal ini terlontar seusai balapan MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo. Insiden bermula ketika Rossi bermanuver menyalip Marquez yang sedang memimpin balapan.
Usahanya berhasil dan Rossi gantian memimpin. Namun, Marc Marquez tak rela tempatnya direbut The Doctor. Dengan berani dia memepet Rossi, namun akhirnya malah terjatuh.
Advertisement
6. Tentang Marquez dan Bodyguard Lorenzo (8 November 2015)
"Benar-benar luar biasa. Kami tahu seharusnya balapan dalam berjalan dengan cara yang sama. Kami dalam posisi apik untuk menjadi juara dunia. Setelah MotoGP Motegi, saya unggul 18 poin atas Jorge, tapi di Phillip Island (Australia), yang terjadi sangat aneh karena Marquez berperan menjadi bodyguard Lorenzo."
Komentar keras ini dilontarkan Rossi seusai balapan MotoGP Valencia 2015. Saat itu Rossi gagal juara dunia setelah hanya finis keempat, sedangkan gelar menjadi milik Lorenzo.
Dia menuding Marc Marquez sengaja membantu Lorenzo untuk jadi juara dunia MotoGP 2015.