Sukses


Membandingkan Jumlah Kemenangan Yamaha di MotoGP Periode 2012-2015 dan 2016-2019: Menurun Drastis

Bola.com, Jakarta - Yamaha merupakan tim pabrikan selain Honda yang berstatus sangat dominan sejak era MotoGP dimulai menggantikan kelas 500cc musim 2002.

Pada era MotoGP, Yamaha memang memiliki dua pembalap terbaik sepanjang sejarah Kejuaraan Dunia Balap Motor. Adalah Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.

Kurun waktu era MotoGP 2002-2019, keduanya menyumbangkan enam gelar juara dunia. Rossi musim 2004, 2005, 2008, dan 2009. Sementara Lorenzo tahun 2010, 2012, dan 2015.

Hanya saja tiga musim terakhir saat pembalap Repsol Honda, Marc Marquez meraih titel juara dunia, pembalap Ducati: Andrea Dovizioso selalu berstatus runner-up.

Artinya kini lawan terberat Honda bukan lagi Yamaha, melainkan justru pabrikan asal Italia, Ducati.

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jumlah Kemenangan Menurun

Jika melihat data statistik kemenangan tim Yamaha periode 2012-2015 dan 2016-2019 (kurun waktu empat tahun) terlihat jelas tim berlambang garpu tala ini mengalami penurunan prestasi sangat drastis.

Kurun waktu 2012-2015, tercatat pembalap Yamaha merasakan 30 kemenangan. Dalam periode ini, pembalap mereka, Jorge Lorenzo juga merasakan dua titel juara dunia: 2012 dan 2015.

Perlu jadi catatan tambahan, musim 2015, persaingan menjadi juara dunia melibatkan dua pembalap Yamaha: Lorenzo dan Valentino Rossi.

Namun usai momen itu, Yamaha seakan meredup. Musim 2016, duo Rossi-Lorenzo masih bisa mengecap enam kemenangan. Tapi di 2017, seiring kepindahan Lorenzo ke Ducati dan masuknya Maverick Vinales, rapor Yamaha mulai merah.

MotoGP 2017, Vinales finis pertama tiga kali dan Rossi hanya sekali. Satu tahun berikutnya lebih buruk: Vinales hanya menang sekali.

MotoGP 2019, Rossi kembali gagal merasakan kemenangan. Vinales kembali sedikit menyelamatkan muka Yamaha dengan finis pertama sebanyak dua kali.

Artinya kurun waktu 2016-2019, hanya ada 13 kemenangan dari tim pabrikan papan atas seperti Yamaha. Jika dibandingkan dengan periode empat tahun sebelumnya (2012-2016: 30 kemenangan), berarti ada penurunan mencapai 60 persen.

3 dari 4 halaman

Fabio Quartararo Membawa Angin Segar?

Kabar baiknya di akhir musim 2019, Yamaha mulai memperlihatkan grafik performa meningkat. Vinales bisa naik podium empat kali pada delapan lomba terakhir.

Belum lagi performa apik pembalap tim satelit Petronas Yamaha, Fabio Quartararo. Belakangan sebelum MotoGP 2020 ditunda akibat pandemi virus corona, Yamaha bahkan memutuskan mendepak Rossi untuk memberikan tempat kepada Quartararo pada musim 2021.

"Duet Quartararo dan Vinales merupakan perpaduan tepat untuk mengakhiri dominasi Marquez," kata bos Yamaha MotoGP, Lin Jarvis.

Apakah Quartararo membawa angin segar untuk Yamaha agar bisa kembali merasakan gelar terbaik? Atau tim pabrikan asal Jepang ini bakal menyesali keputusan mendepak Rossi? Kita tunggu jawabannya.

4 dari 4 halaman

Perbandingan Kemenangan Yamaha

  • 2012-2015

2012: 6

2013: 9

2014: 4

2015: 11

Jumlah: 30

  • 2016-2019

2016: 6

2017: 4

2018: 1

2019: 2

Jumlah: 13

Video Populer

Foto Populer