Bola.com, Jakarta - Seperti halnya kelas MotoGP, kalender revisi Moto2 2020 akibat pandemi virus corona juga telah dirilis Dorna selaku penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap Motor.
Kalender lomba Moto2 juga sama seperti MotoGP. Tercatat ada empat sirkuit asal Spanyol yang akan jadi tempat lomba: Jerez, Catalunya, Motorland Aragon, dan Ricardo Tormo.
Advertisement
Dari empat sirkuit itu, tiga trek: Jerez, Motorland Aragon, dan Ricardo Tormo bahkan akan menggelar dua lomba dalam periode dua pekan berturut-turut.
Fakta di atas tentu bakal menguntungkan pembalap Indonesia di Moto2, Andi Farid Izdihar atau yang akrab dipanggil Andi Gilang.
Untuk diketahui, Andi Gilang memang sempat lama tampil di ajang CEV Repsol untuk kelas Moto3. Dan Jerez, Catalunya, Motorland Aragon, dan Ricardo Tormo merupakan empat trek yang secara reguler dilombakan pada ajang CEV Repsol.
Hanya saja fakta di atas dianggap pengamat MotoGP Indonesia, Joni Lono Mulia bukan jaminan seorang Andi Gilang bisa kompetitif.
Karena kali terakhir Andi Gilang tampil penuh di CEV Moto3 adalah musim 2017. Sedangkan dua tahun terakhir, pembalap kelahiran Bulukumba itu mengaspal di kelas Supersport 600cc ajang Asia Road Racing Championship (ARRC).
"Andi Gilang kenal karakter sirkuit Spanyol itu tiga musim lalu di 2017. Kalau setelah 2017 ia tetap di CEV minimal kelas Moto2 (CEV Moto2), besar kemungkinan ia bisa kompetitif musim ini (Kejuaraan Dunia Moto2)," kata Joni Lono kepada Bola.com.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kuncinya Adaptasi Motor
Ketimbang soal pengenalan terhadap sirkuit, Joni Lono lebih menyoroti proses adaptasi Andi Gilang dengan motor Kejuaraan Dunia Moto2 bermesin Triumph kapasitas 765cc 3 silinder.
Ditambah fakta, dua musim terakhir, Andi Gilang hanya tampil di ARRC yang level persaingannya jauh di bawah CEV apalagi Kejuaraan Dunia Moto2 yang diikuti tahun 2020.
"Tantangan Andi Gilang adalah beradaptasi dengan mesin motor Moto2 Triumph 765cc 3 silinder yang lebih powerful ketimbang Moto2 sebelumnya 600cc 4 silinder," Joni Lono menerangkan.
"Pengalaman Andi Gilang di ARRC 600cc dua musim lamanya 2018-2019 tidak akan banyak pengaruh di Moto2 2020."
"Harapannya tentu bagaimana Andi Gilang bisa adaptasi baik dengan motor Moto2, sirkuit Spanyol dan juga kru tim (Honda Team Asia) yang notabene bentukan dari kru asal Spanyol," tutupnya.
Advertisement
Determinasi dan Motivasi
Pada kesempatan ini, Joni Lono turut memberikan saran kepada Andi Gilang untuk memperbaiki determinasi dan motivasi. Karena tampil konsisten di Kejuaraan Dunia Moto2 wajib hukumnya.
"Misalkan hasil kualifikasi bagus, setidaknya di race day bisa mempertahankan hasil bagus minimal posisinya sama dengan posisi dari hasil kualifikasi," Joni Lono memberikan analisa.
"Motivasinya masih turun naik, Andi Gilang di CEV Moto3 pernah start di posisi 20-an, tapi bisa finis lebih baik. Tetapi pada saat menempati posisi start bagus, malah finis lebih jelek dari hasil posisi start. Determinasi dan motivasi ini yang mesti dibenahi Andi Gilang," tutupnya.