Bola.com, Jakarta - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta sebagai penyelenggara MotoGP memberikan sinyal mempertahankan level kompetitif persaingan jadi prioritas ketimbang menambah jumlah lomba untuk kurun waktu dua musim ke depan.
Untuk diketahui, COVID-19 memaksa MotoGP 2020 harus mengurangi jumlah putaran dari 20 menjadi hanya 13 lomba, meski jumlah ini masih berpotensi bertambah.
Baca Juga
Advertisement
Hanya saja dua tahun ke depan, beberapa negara dijadwalkan masuk kalender Kejuaraan Dunia Balap Motor, termasuk Sirkuit Mandalika, Lombok milik Indonesia.
Namun Ezpeleta mengungkapkan kalender lomba MotoGP 2021 dan 2022 tidak akan sama seperti sebelum pandemi virus corona menyerang. Artinya juga, ada kemungkinan MotoGP Indonesia tidak digelar sesuai jadwal.
"Situasi dunia tahun depan tidak akan sama dengan yang kita miliki sampai sekarang," kata Ezpeleta.
"Saya tidak dalam posisi untuk mengatakan bahwa kalender lomba tahun 2022 bakal sama seperti sebelum virus corona menyerang," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rotasi
Sebagai solusinya, Dorna kemungkinan bakal melakukan rotasi nama-nama negara yang akan menggelar lomba MotoGP. Namun menurut Ezpeleta, situasi baru bisa berubah jika vaksin virus corona ditemukan.
“Itu juga akan tergantung pada apakah vaksin virus corona ditemukan. Jika tidak ada saat itu, kita masih harus menggelar sedikit balapan dan melakukan rotasi," Ezpeleta menerangkan.
"Hal terpenting dan jadi fokus kami sekarang adalah memiliki 15 atau 16 motor dengan selisih hanya satu detik," lanjutnya.
Hanya saja sampai saat ini, Sirkuit Mandalika sendiri masih dalam fase pengerjaan. Kesimpulannya, jika tidak selesai tepat waktu, MotoGP Indonesia bisa tertunda lebih lama.
Sumber: Motorsport
Advertisement