Bola.com, Jerez - Pembalap Monster Yamaha MotoGP, Valentino Rossi memiliki beberapa kisah menarik usai finis ketiga MotoGP Andalusia, Minggu (26/7/2020) lalu.
Di antaranya ia mengaku sempat frustrasi usai gagal total pada balapan seri pertama di Sirkuit Jerez, Spanyol, satu pekan sebelumnya.
Baca Juga
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Gelandang Newcastle United Bantah Punya Darah Negeri Jiran, Minta Jangan Dihubungkan Lagi dengan Timnas Malaysia
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
Advertisement
Untuk diketahui, Valentino Rossi memang tidak finis pada balapan MotoGP Jerez akibat motornya dibebat kendala teknis. Namun terlepas dari problem teknis, Rossi memang kalah cepat dari pembalap Yamaha lain: Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.
Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi pun menceritakan sang anak memang sangat terpuruk usai gagal di MotoGP Jerez. "Saya belum pernah melihatnya begitu sedih," cerita Graziano saat diwawancara Repubblica.
"Itu semua tampak tidak berguna baginya. Dia bertanya kepada diri sendiri, apakah semua pengorbanan dan usahanya terhadap motor, hanya untuk finis ketujuh atau kedelapan," lanjut Graziano yang juga pernah jadi pembalap.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Soal Politik di Yamaha
Valentino Rossi sendiri bisa bangkit di MotoGP Andalusia setelah Yamaha mengabulkan permintaan terkait setelan motor yang cocok dengan gaya balapnya.
Menurut Rossi, awalnya Yamaha enggan memberikan apa yang ia minta. Dia bahkan disuruh mencontoh cara Quartararo dan Vinales mengendarai motor Yamaha YZR-M1.
Rossi menyebut hal ini merupakan politik di tim Yamaha dan Graziano menilai sikap tim pabrikan asal Jepang itu sangat bisa dimaklumi.
"Seperti kata anak saya, ini merupakan politik. Yang lebih muda, Quartararo dan Vinales selalu cepat. Logis bahwa Yamaha bingung Valentino justru meminta perubahan," kata Graziano.
Kini Graziano meyakini fakta Rossi bisa finis ketiga pada MotoGP Andalusia bakal jadi titik balik perjuangan sang anak pada musim 2020.
Sumber: Tuttomotoriweb
Advertisement