Bola.com, Jakarta - Mendadak rem pada motor MotoGP jadi sorotan. Penyebabnya adalah kecelakaan yang dialami Maverick Vinales pada balapan MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (23/8/2020) lalu.
Singkat cerita, pada lap ke-17, Maverick Vinales tiba-tiba loncat dari motornya setelah mengetahui rem motornya blong. Jika loncat, pembalap Yamaha itu bisa menabrak dinding pembatas sirkuit bersama motornya yang mengeluarkan api.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Kesimpulannya, keputusan Maverick Vinales menjatuhkan diri dari motor telah menyelamatkan jiwanya. Sirkuit Red Bull Ring memang dikenal sebagai trek yang sangat menuntut kerja rem.
Karena pada beberapa sektor, pembalap butuh hard braking. Sehingga kerja rem sangat keras sehingga kemungkinan mengalami blong meski kecil bisa saja terjadi.
“Motor kami sangat lambat tapi sangat bagus dari segi pengereman, makanya kami mengerem sekeras mungkin untuk mencuri waktu dan hal itu membuat beban rem kami lebih tinggi,” pembalap Yamaha lainnya, Valentino Rossi memberikan analisis terkait masalah rem yang dialami Vinales.
Yang pasti Brembo sebagi pemasok rem tunggal untuk semua motor MotoGP sudah meriset dan memproduksi barang terbaik. Hanya saja pada olahraga yang butuh kecepatan seperti MotoGP, kans sebuah komponen pada motor mengalami kerusakan tetap ada.
Namun pada artikel ini, Bola.com mengutip boxrepsol.com membeberkan beberapa fakta menarik mengenai kerja rem pada motor MotoGP.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Fakta Menarik Rem
Temperatur Bisa 800 Derajat Celsius
Seperti yang dibahas sebelumnya, rem merupakan komponen yang paling bekerja keras pada motor MotoGP. Tidak heran temperatur rem berkisar antara 200-800 derajat celsius. Tangan Anda dipastikan langsung terpangggang jika memegangnya.
Usia 1000km
Awalnya rem motor MotoGP terbuat dari baja. Namun kini rem baja digunakan hanya pada balapan trek basah. Untuk trek kering atau normal, motor MotoGP memakai bahan karbon. Hanya saja meski performa lebih bagus, rem cakram bahan karbon lebih boros ketimbang baja. Usianya 1000km untuk satu komponen.
Berat Ringan
Meski dibekali teknologi kelas dunia, rem motor MotoGP dikenal sangat ringan. Jenis paling umum ukurannya 320 mm dan memiliki berat bersih 850 gram. Khusus untuk Sirkuit Motegi, motor memakai rem ukuran 340 mm dan berat bersihnya hanya 1000 gram.
355 km/jam ke 90 km/jam Cuma 5,2 Detik
Setiap detiknya dalam balapan MotoGP sangat penting. Untuk mengejar sepersekian detik itulah, dibutuhkan performa maksimal pada pengereman. Data menyebut rem motor MotoGP bisa mengurangi kecepatan dari 355 km/jam ke 90 km/jam hanya dalam kurun waktu hanya 5,2 detik. Data tersebut diambil saat motor MotoGP masuk Tikungan 1 Sirkuit Mugello, Italia.
Trek yang Menuntut Kerja Keras Rem
Selain Red Bull Ring, ada beberapa trek lain di kalender MotoGP yang menuntut rem bekerja keras. Adalah Sirkuit Sepang (Malaysia), Catalunya (Barcelona), dan Motegi (Jepang).
Sumber: Box Repsol
Advertisement