Bola.com, Misano - Valentino Rossi memang gagal naik podium pada balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (13/9/2020). Namun, Rossi merasakan kemenangan dengan cara berbeda di balapan kandangnya itu.
Pada balapan tersebut, Valentino Rossi kehilangan kans naik podium setelah disalip pembalap Suzuki, Joan Mir, pada lap terakhir. Kegagalan tersebut terasa pahit karena The Doctor juga kehilangan kesempatan membukukan podium ke-200 sepanjang berkiprah di MotoGP.
Baca Juga
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Duel Mesin Gol Persib Vs Borneo FC di BRI Liga 1: Tyronne atau Gaucho Lebih Tajam?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Meskipun gagal podium, Valentino Rossi tetap mendapat sorotan besar pada MotoGP San Marino, bahkan juga di kelas Moto2. Empat anak didiknya berjaya di Sirkuit Misano.
Di Moto2, dua anak didiknya yang bergabung di Sky Racing Team VR46, Luca Marini dan Marco Bezzecchi, berhasil finis 1-2. Keberhasilan ini menjadi penegas status akademi balap milik Rossi sebagai pencetak pembalap-pembalap mumpuni.
Pemandangan serupa juga tersaji di podium MotoGP beberapa jam berselang. Dua anak didik Rossi juga finis 1-2. Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) mengukir kemenangan perdananya di MotoGP, sedangkan Francesco Bagnaia (Pramac Ducati) membukukan podium pertamanya juga di MotoGP.
Hari itu benar-benar momen spesial bagi Valentino Rossi, yang tumbuh di Misano, hanya berjarak 10 mil dari Sirkuit Misano.
Setelah balapan, Rossi langsung memberi selamat kepada kedua muridnya di lintasan. Morbidelli kemudian melaju sembari membawa bendera Italia.
Morbidelli dan Bagnaia kemudian kompak mengapresiasi tinggi peran Rossi dalam karier mereka. Menurut Morbidelli, The Doctor bertindak mulia dengan menyediakan fasilitas dan melahirkan generasi baru pembalap Italia.
"Saya rasa kuncinya (Italia menjadi kuat) ketika pembalap terhebat yang pernah ada memutuskan untuk membuat lingkungan yang membuat para pembalap muda tumbuh. Inilah alasan mengapa kami melihat begitu banyak pembalap muda dan kuat," kata Morbidelli, seperti dilansir Crash.
"Mereka sebagian besar berasal dari Akademi (balap Rossi), tentu saja ada pembalap lain, tapi saat ini pembalap Akademi yang di atas," imbuh Morbidelli mengungkap peran besar Akademi Balap Valentino Rossi.
"Valentino Rossi seorang juara, punya banyak fasilitas untuk ditinggali, untuk bekerja, untuk menjadi pembalap yang bagus, dan menjadi atlet profesional. Dia menempatkan pengetahuan dan fasilitannya untuk melayani kami, dan itu tindakan mulia darinya. Ia adalah teman, paman, dan saya suka menyebutnya karena saya menunjukkan dan punya respek besar kepadanya dibanding orang-orang lainnya," imbuh Morbidelli.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selalu Punya Jawaban
Bagnaia menambahkan meskipun dia dan pembalap lain mendapat informasi tak ternilai dari Rossi, namun The Doctor juga mendapat dorongan performa saat mengajari anak didiknya. Menurut Bagnaia, Rossi juga belajar dari anak didiknya.
"Semua yang Anda tanyakan ke Rossi, dia punya jawabannya dan itu luar biasa. Saya harus bilang dia sangat membantu pada 2018 ketika saya bertarung di Moto2," tutur Bagnaia.
"Vale menciptakan sesuatu yang luar biasa dan kami punya respek besar untuknya."
"Dia tampil kuat pada hari ini dan di Jerez. Jadi kami saling membantu dan kami selalu bertanya sesuatu kepada Vale untuk memahami bagaimana bisa menjadi lebih cepat," imbuh juara dunia Moto2 2018 tersebut.
Rossi juga terlihat seperti sosok guru yang bangga ketika ditanya bagaimana rasanya kalah dari dua anak didiknya. Meskipun menjawab dengan guyonan, tersirat kebanggaan dalam komentarnya.
"Kami terlalu berlebihan. Selama balapan, ketika Bagnaia menyalip saya dan Morbidelli menjauh, saya berpikir siapa yang punya ide melakukan itu di Akademi. Saya tak bisa marah kepada siapa pun karena itu ide saya. Setelah kemenangan Morbidelli, kami hanya akan bicara tentang sepak bola," imbuh Valentino Rossi sembari bercanda.
Sumber: Crash
Advertisement