Bola.com, Misano - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi nyaris meraih podium ke-200 pada kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor pada balapan seri keenam MotoGP 2020 di Sirkuit Misano, San Marino, Minggu (13/9/2020).
Bagaimana tidak, Valentino Rossi sempat lama berada di posisi kedua dan masih berada di urutan ketiga sampai lap terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Sayang beberapa tikungan jelang finis balapan MotoGP San Marino, ia harus disalip oleh rider Suzuki, Joan Mir dan akhirnya harus puas finis keempat.
Pembalap asal Italia itu pun mengakui dirinya melakukan kesalahan sehingga bisa disalip Joan Mir. Dia juga sangat menyayangkan kegagalan naik podium MotoGP San Marino.
Karena jika finis ketiga, ia bisa naik podium bersama dua anak didiknya di akademi VR46, Pecco Bagnaia dan Franco Morbidelli.
Berikut 3 catatan buruk yang mengiringi kegagalan Valentino Rossi meraih podium pada MotoGP San Marino:
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
3 Catatan Buruk Valentino Rossi
Semakin Lama Puasa Kemenangan
Dengan hanya finis posisi keempat pada balapan yang digadang Valentino Rossi bisa meraih kemenangan, berarti ia sudah puasa kemenangan sejak MotoGP Belanda tahun 2017. Artinya sudah tiga tahun lamanya ia tak finis pertama di ajang MotoGP.
6 Tahun yang Lalu Terakhir Menang di Misano
Valentino Rossi merupakan pembalap dengan torehan kemenangan terbanyak di MotoGP San Marino lewat tiga podium pertama. Tapi sayangnya ia sudah cukup lama tidak merasakan kemenangan di Misano, balapan kandangnya. Kali terakhir ia mengecapnya adalah musim 2014.
Gagal Gapai 200 Podium
Valentino Rossi juga harus kembali menahan asanya untuk merasakan podium ke-200 di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor. Nahasnya ia kehilangan kesempatan untuk finis tiga besar pada lap terakhir MotoGP San Marino setelah dikandaskan Joan Mir.
Advertisement