Bola.com, Jakarta - Bos Yamaha, Lin Jarvis, buka-bukaan alasan sebenarnya di balik kontrak Valentino Rossi di Petronas Yamaha SRT yang hanya berdurasi setahun. Menurut Jarvis, kontrak setahun bukan bentuk ketidakyakinan atas performa Rossi.
Kepastian kontrak Valentino Rossi dengan Petronas Yamaha SRT telah diumumkan menjelang balapan MotoGP Catalunya pekan lalu. The Doctor akan berduet dengan anak didiknya, Franco Morbidelli, di tim satelit Yamaha itu pada MotoGP 2021.
Advertisement
Posisi Rossi di tim pabrikan Yamaha diisi oleh Fabio Quartararo, yang musim ini menjadi andalan Petronas Yamaha SRT. Artinya, Yamaha akan mengandalkan duet Quartararo dan Maverick Vinales pada musim depan.
Durasi kontrak baru Rossi yang hanya setahun itu memicu berbagai spekulasi. Ada yang menilai Rossi akan pensiun pada akhir musim 2021, tapi ada juga spekulasi lain.
Tak mau rumor bergerak liar, Lin Jarvis memberikan klarifikasi di balik kontrak itu. Seperti diketahui, kontrak Rossi bukan hanya melibatkan Petronas, tapi juga Yamaha.
"Kontrak satu tahun dengan Valentino Rossi bukan karena tidak percaya dengan sang pembalap. Ia setuju dan memahami masalah kami. Kami tidak bisa menawarkan kontrak kepada pembalap di tim satelit, jika kami tidak begitu yakin kami masih akan punya tim satelit," kata Jarvis, seperti dilansir Tuttomoriweb, Sabtu (3/10/2020).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rossi Bakal Ambil Keputusan pada Akhir 2021 -
Jadi, Valentino Rossi meneken kontrak baru langsung dengan induk perusahaan Yamaha di Jepang, yang kemudian menyerahkannya ke tim Malaysia itu. Kontraknya akan habis pada akhir 2021.
"Kami telah menggelar beberapa pertemuan (dengan Petronas Yamahas SRT) dan kami bertekad melanjutkan petualangan bersama, setidaknya sampai 2024. Tapi saat ini belum ada hitam di atas putih," jelas Jarvis.
"Itulah mengapa opsi untuk 2022 pada kontrak Valentino Rossi tidak bisa diprediksi. Kami tidak bisa meneken kontrak bahwa ia akan balapan pada musim itu dengan Petronas, tapi tanpa beberapa dokumen yang menyatakan bahwa Petronas akan menjadi tim Yamaha juga pada 2022."
"Hanya masalah birokrasi dan jadwal waktu yang harus dihormati, tidak ada masalah dan bahkan ketegangan berkurang. Tetapi ketika menyusun kontrak Anda harus tetap berpegang pada data tertentu ditulis pada hitam di atas putih," beber Lin Jarvis.
Jarvis juga menegaskan Rossi akan mengambil keputusan tentang kelanjutan masa depannya pada akhir 2021. "Valentino ingin mengevaluasi hasilnya dan perasaannyas setelah balapan pertama musim depan. Jika ia masih ingin lanjut dan jika Petronas dan Yamaha masoh bersama, maka akan senang tetap lanjut lagi," imbuh pria asal Inggris itu.
Sumber: Tuttomoriweb
Advertisement