Bola.com, Le Mans - Nama Fabio Quartararo telah berubah menjadi pembalap muda potensial di ajang MotoGP menjadi kandidat juara dunia musim 2020. Sangat beralasan mengingat dirinya kini sedang memipin klasemen.
Jika ditotal, Fabio Quartararo sudah merasakan tiga kemenangan di MotoGP 2020. Dia berada di puncak klasemen dengan keunggulan delapan poin dari Joan Mir.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
Pertanyaan pun muncul. Siapa sosok pembalap MotoGP yang menjadi anutan seorang Fabio Quartararo? Pembalap Petronas Yamaha ini menunjuk dua nama: Valentino Rossi dan Marc Marquez.
"Saya banyak belajar dari pembalap lain. Terutama mungkin Valentino Rossi pada satu sisi dan Marc Marquez pada sisi lainnya," Fabio Quartararo menuturkan.
Untuk sosok Valentino Rossi, Fabio Quartararo menceritakan pembalap berusia 41 tahun itu merupakan sosok yang ia contoh sejak dirinya masih kecil.
"Saya pikir balapan pertama saya melihatnya ketika masih kecil adalah Jerez tahun 2006, saya masih berusia enam tahun dan pada momen itu, saya ingin jadi pembalap MotoGP," cerita Fabio Quartararo.
"Valentino merupakan pembalap yang sangat menginspirasi saya. Membuat saya begitu bersemangat terhadap olahraga ini dan ingin menjadi sepertinya," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Soal Marc Marquez
Sementara untuk sosok Marc Marquez, Fabio Quartararo mengaku banyak mempelajari kekuatan pembalap Repsol Honda itu ketika bersaing di dalam trek.
"Bersama Marc, ia merupakan pembalap di mana saya melawannya begitu sering baik di dalam maupun luar trek. Dia sangat kuat dari sisi mental," Quartararo menjelaskan.
"Dia merupakan pembalap paling top sekarang. Jadi saya banyak belajar dengan bersaing melawannya," lanjutnya.
Â
Sumber: GPOne.com
Â
Advertisement