Bola.com, Le Mans - Pembalap KTM, Pol Espargaro sangat senang bisa finis ketiga pada balapan seri kesembilan MotoGP 2020 di Sirkuit Le Mans, Prancis, Minggu (11/10/2020).
Ini merupakan podium ketiga untuk ketiga kalinya untuk pembalap asal Spanyol itu pada MotoGP 2020. Sayangnya meski sudah tiga kali finis tiga besar, Pol Espargaro masih terbenam di urutan delapan klasemen pembalap.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Dia tertinggal 42 poin dari pemuncak klasemen, Fabio Quartararo. Sebelum balapan MotoGP Prancis, Pol Espargaro menceritakan dirinya sudah menyerah mengejar titel juara dunia MotoGP 2020.
Menariknya usai finis ketiga di Sirkuit Le Mans, komentar sang pembalap belum berubah. Dirinya justru menyimpan penyesalan lantaran meski sudah tiga kali naik podium, tapi urung bersaing jadi juara dunia.
"Karena sebelumnya kami juga punya banyak peluang. Seperti bersaing meraih kemenangan di Republik Ceska. Lalu di Austria 1, di mana kami punya peluang menang bila tidak ada red flag," Pol Espargaro menceritakan.
"Kemudian Austria 2, kita bersaing meraih kemenangan tapi akhirnya finis ketiga. Ini merupakan momen-momen di mana saya kehilangan kans jadi juara dunia," lanjutnya.
"Kami seharusnya berada di posisi lebih baik. Terlalu banyak naik turun. Mungkin seharusnya saya bisa bersaing jadi juara dunia sampai akhir musim," ungkap pembalap yang musim depan hengkang ke Repsol Honda itu.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kunci Podium
Soal kunci sukses meraih podium ketiga MotoGP Prancis, Pol Espargaro menceritakan lantaran dirinya tampil tanpa target. Apalagi kans jadi juara dunia sudah tipis.
"Sangat sulit buat saya pada awal. Mustahil untuk mendekati para pembalap Ducati. Mereka tampil sangat luar biasa di awal. Tapi pertengahan balapan mereka mulai kesulitan, dan saya mengejar," Pol Espargaro menceritakan.
"Dan saya mulai mengambil risiko saat punya kecepatan dan melihat podium semakin dekat. Saya pun mulai percaya bahwa ini bisa menjadi hari saya. Kuncinya nothing to lose saat tahu balapan hujan," tambahnya.
Advertisement