Bola.com, Nice - Para pembalap MotoGP 2020, apalagi yang sedang memperebutkan titel juara dunia, sedang harap-harap cemas menuju tiga balapan terakhir musim ini.
Kecemasan pertama tentu lantaran persaingan sedang masuk fase krusial. Kedua angka COVID-19 yang sedang tinggi-tingginya di seluruh dunia.
Advertisement
Kecemasan kedua tentunya yang paling mengancam. Jika sampai ada pembalap yang sedang bersaing jadi juara dunia terinfeksi virus corona, maka peluang rider bersangkutan untuk meraih status terbaik bisa terganggu.
Seperti yang dikatakan Fabio Quartararo. Dia mengaku sampai stres untuk menjaga dirinya agar tidak terinfeksi virus corona. "Saya lebih gugup di rumah daripada saat balapan," keluh pembalap berusia 21 tahun.
“Bahkan jika Anda di rumah saja, berlatih di rumah dan melakukan segalanya di rumah, selama Anda tidak mendapatkan hasil tes negatif, Anda tidak benar-benar yakin."
"Saya di rumah dan saya tidak akan melakukan apa-apa sampai Valencia. Ini momen yang sulit bagi semua orang di dunia, termasuk kami para atlet," lanjut pembalap Petronas Yamaha SRT itu.
Beberapa negara saat ini bahkan kembali menerapkan lockdown untuk menekan angka positif virus corona. Di antaranya Italia. Salah satu rider asal Italia, Franco Morbidelli turut mengutarakan kekhawatirannya.
"Saya sangat menyesal, kami dan seluruh dunia mengalami situasi yang mengerikan ini," ujar pembalap berusia 25 tahun itu.
“Seperti biasa, Anda harus menghormati peraturan dengan sangat hati-hati agar tidak membiarkan virus ini merusak MotoGP kami setelah mempengaruhi kehidupan kami. Mari berharap untuk mengalahkan virus itu secepat mungkin," tambahnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Andrea Dovizioso Berusaha Santai
Berbeda dengan Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli, Andrea Dovizioso salah satu pembalap paling senior berusaha sedikit lebih santai. Menurutnya hal terpenting dirinya menjalani semua protokol kesehatan.
"Saya mencoba untuk berhati-hati, tetapi sejujurnya, saya tidak terlalu khawatir, saya coba melaluinya dengan santai. Alasannya saya tidak berpikir saya memiliki semua kekuatan ini (agar tidak terinfeksi virus corona) dan dapat 100 persen memastikan bahwa saya tidak terinfeksi," Andrea Dovizioso menuturkan.
Yang pasti pembalap asal Italia itu menggambarkan situasi paddock MotoGP memang sangat memandang serius virus corona. Dia mencontohkan protokol yang dilakukan timnya, Ducati.
“Tim khususnya menjadi lebih gelisah dan memiliki aturan yang sangat ketat. Saya hampir tidak diizinkan untuk berbicara dengan tim saya pada hari Kamis," runner-up MotoGP tiga musim terakhir itu menjelaskan.
"Jelas bahwa banyak yang dipertaruhkan, jadi adalah benar untuk mencoba melakukan semua yang mungkin. Tapi seperti yang saya katakan, kami tidak memiliki kekuatan itu," lanjut pembalap berusia 34 tahun tersebut.
Yang pasti sejauh ini, pembalap MotoGP sekalipun tidak kebal dengan virus corona. Terbukti Valentino Rossi harus absen dua balapan terakhir akibat terinfeksi COVID-19.
Sumber: speedweek.com
Advertisement