Bola.com, Valencia - MotoGP 2020 jadi musim yang harus segera dilupakan oleh pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi.
Bagaimana tidak, rangkaian dari problem motor, ketidakberuntungan, kesalahan sendiri sampai COVID-19 membuat pembalap berusia 41 tahun tersebut kini terbenam di posisi 15 klasemen.
Advertisement
Valentino Rossi baru mengumpulkan 62 poin atau terburuk di antara pembalap Yamaha lain. Paling ironis, balapan terakhir, MotoGP Valencia, ia hanya finis 12 atau hasil finis pertamanya pada enam balapan terakhir.
Rekam jejak buruk Valentino Rossi mendapat perhatian dari eks pembalap kelas 50cc asal Italia, Loris Reggiani.
Menurutnya hasil buruk yang dirasakan sang pembalap merupakan bukti Valentino Rossi memang terkendala usia yang sudah tidak lagi muda untuk pembalap.
“Sayangnya, usia melawan Valentino. Saya khawatir dia sudah mencapai akhir kariernya," Loris Reggiani menuturkan.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Motor
Tapi Loris Reggiani enggan menyalahkan Valentino Rossi sepenuhnya atas performa buruk di MotoGP 2020. Dia turut menyoroti tim Yamaha dalam mengembangkan motor YZR-M1.
"Setidaknya apa yang saya pikir dan saya lihat, kesulitan yang dialami Valentino juga dialami pembalap Yamaha lainnya," ujar pembalap yang pernah merasakan runner-up kelas 250cc musim 1992 itu.
"Motor Yamaha kompetitif, masalahnya adalah memahami ban dengan baik, tapi mereka tidak berhasil," lanjut pembalap yang juga runner-up kelas 125cc tahun 1981 itu.
Â
Sumber: Tuttomotoriweb
Advertisement