Bola.com, Partimao - Valentino Rossi akan memulai babak baru dalam kariernya di MotoGP tahun depan. The Doctor bakal menjalani petualangan bersama tim baru, Petronas Yamaha SRT pada MotoGP 2021.
Bagi Valentino Rossi, ini kali pertama sepanjang berkarier di MotoGP dirinya memperkuat tim satelit. Sebelumnya dia selalu berada di tim pabrikan, dari Honda, Yamaha, dan sempat dua musim di Ducati.
Advertisement
Kiprah terlamanya jelas di Yamaha. Rossi mengibarkan bendera Yamaha selama 15 tahun, dimulai sejak 2004, kemudian diselingi kepindahan singkat ke Ducati, dan kembali ke Yamaha lagi hingga 2020. Masa-masa indahnya di Yamaha bisa dilihat dari raihan empat gelar juara dunia MotoGP yang diraihnya.
Namun, musim 2020 bukan periode indah bagi Rossi dan juga Yamaha. Pembalap asal Italia itu hanya sekali naik podium, gagal merampungkan balapan lima kali, dan absen dua seri karena positif Covid-19.
Rossi menutup 15 tahun petualangannya di Yamaha dengan finis ke-12 di MotoGP Portugal, Minggu (22/11/2020). Di klasemen akhir, Rossi menempati posisi ke-15, dengan koleksi 66 poin. Itu adalah posisi terburuknya selama berkiprah di MotoGP.
Di Petronas Yamaha SRT, Rossi akan bertandem dengan anak didiknya, Franco Morbidelli, yang musim ini menjadi runner up MotoGP 2020.
Lalu, apa target Valentino Rossi bersama Petronas, masihkan mengincar gelar juara dunia ke-10?
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Realistis
Rossi mengatakan gelar ke-10 tak pernah hilang dari impiannya. Namun, pembalap berusia 41 tahun itu kini lebih realistis.
"Itu selalu menjadi target utama, tapi tak masalah jika hanya memenangi balapan, menjadi kompetitif, naik podium, dan menjadi sosok protagonis pada Minggu," kata Rossi, seperti dilansir GP One, Senin (23/11/2020).
Rossi juga bersemangat karena akan bersama dengan anak didiknya dalam satu tim. Tetapi, di sisi lain ia mengakui tak mudah menjadi rekan setim Morbidelli yang sedang on fire.
"Cerita dengan Franco spesial karena kami membantunya sejak kecil. Bakal bersama di MotoGP bersama Yamaha tahun depan adalah sesuatu yang tidak saya duga. Jadi, ya itu cerita yang bagus. Masalahnya adalah saya rasa dia pembalap paling on fire di MotoGP untuk saat ini. Jadi berada bersamanya tahun depan akan sulit," tutur Rossi.
Rossi juga mengatakan kondisi di tim pabrikan dan satelit pasti akan berbeda.
"Ada satu hal di tim resmi pabrikan, di sana banyak orang yang bekerja dan berusaha melakukan segalanya. Tentu saja di sana lebih kuat daripada tim seperti Petronas contohnya," tutur Rossi.
"Kemudian ada evolusi di Yamaha yang utamanya dilakukan di Jepang. Dalam ini kami sedikit stagnan dalam beberapa tahun terakhir, yang jelas tidak fantastis. Saya rasa lebih baik ada kolaborasi lebih banyak antara Jepang dan Italia, atau Eropa untuk mengembangkan motor," imbuh dia.
Sumber: GP One
Advertisement