Bola.com, Madrid - Semua berawal dari kecelakaan yang dialami Marc Marquez pada balapan pembuka MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol. Akibatnya tulang humerus kanan juara dunia MotoGP enam kali itu patah.
Dia pun harus menjalani operasi dengan menanam sebuah plat di lokasi tulang yang patah. Menariknya pada pekan yang sama selepas operasi, Marc Marquez mengumumkan comeback ke lintasan untuk mengikuti MotoGP Andalusia.
Baca Juga
Advertisement
Hanya saja ia menyerah usai kualifikasi lantaran masih merasakan sakit tak tertahankan pada bhu kanan. Akibat memaksakan diri mentas di MotoGP Andalusia inilah, plat yang tertanam di tulang humerus miliknya stres.
Puncaknya, plat tersebut patah ketika sang pembalap coba membuka pintu geser di rumahnya. Pada wawancara dengan DAZN, keputusannya terburu-buru comeback pada MotoGP Andalusia, begitu ia sesali saat ini.
“Yang pertama, upaya untuk kembali (balapan di MotoGP Andalusia) setelah cedera itu tergesa-gesa. Plat saya pecah di rumah, membuka pintu geser sehingga saat saya harus pergi ke taman," kata Marquez.
"Tapi plat tersebut tidak pecah di sana, itu terjadi akibat dari semua tekanan yang diciptakan di Jerez (MotoGP Andalusia). Mencoba kembali ke Jerez adalah kesalahan," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Salahkan Dokter
Secara terang-terangan, Marc Marquez juga menyalahkan Dokter Xavier Mir yang melakukan operasi terhadap tulang humerus kanan. Dia mempertanyakan izin dari Xavier Mir buatnya tampil di MotoGP Andalusia.
"Saya telah belajar bahwa pembalap memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu pembalap tidak melihat rasa takut, jadi mereka (dokter) harus membuat kami merasakannya," Marc Marquez menjelaskan.
"Setelah operasi pertama, pertanyaan pertama dari setiap pembalap adalah: kapan saya bisa kembali balapan? Dan dokterlah yang harus tahu bagaimana menghentikan Anda, dialah yang harus punya sikap realistis."
"Saya pergi ke Jerez dengan ketenangan pikiran bahwa plat itu aman. Saya berani tapi tidak egois. Jika mereka memberi tahu saya bahwa platnya bisa rusak, saya tidak akan naik motor dengan kecepatan 300 km/jam," lanjutnya.
Kini penyesalan itu sudah terlambat. Karena Marc Marquez baru saja menjalani operasi ketiga lantaran proses pemulihan cedera yang ia jalani begitu lambat.
Sumber: Motorsport
Advertisement