Bola.com, Jakarta - Jumlah pembalap kakak beradik di MotoGP dipastikan bertambah pada musim 2021. Setelah Aleix Espargaro-Pol Espargaro dan Alex Marquez-Marc Marquez, tahun depan fans akan menyambut Valentino Rossi-Luca Marini.
Dibandingkan dua pembalap kakak beradik lainnya, Valentino Rossi-Luca Marini berselisih usia sangat jauh.
Advertisement
Rossi, juara dunia sembilan kali, kini berusia 41 tahun. Sementara Luca Marini, runner-up Moto2 2020, masih berumur 23 tahun.
Aleix Espargaro dan Pol Espargaro sendiri merupakan pembalap kakak-adik terlama di MotoGP saat ini. Keduanya sudah satu grid bersama sejak Pol Espargaro naik kelas ke MotoGP pada tahun 2014.
Sementara Marc Marquez dan Alex Marquez sama-sama mengikuti ajang MotoGP pada musim 2020. Tahun ini, keduanya sempat satu tim di Repsol Honda. Namun untuk MotoGP 2021 situasinya berubah. Alex Marquez harus turun ke tim satelit LCR Honda.
Hanya saja tidak bisa dimungkiri, pertemuan trah Marquez dengan Rossi paling menarik. Karena seperti diketahui, Marc Marquez dan Valentino Rossi pernah terlibat persaingan begitu panas di MotoGP.
Tentu sangat menarik menunggu apakah hubungan Alex Marquez dan Luca Marini bakal identik seperti sang kakak. Lantas siapa pasangan pembalap kakak beradik paling kompetitif di MotoGP 2021?
Pada artikel ini, Bola.com coba menganalisisnya. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Marc Marquez dan Alex Marquez
Ketika sang kakak dibebat cedera, Alex Marquez jadi penyelamat muka tim Repsol Honda dengan merasakan dua kemenangan di MotoGP 2020. Sayang Alex Marquez harus hengkang ke tim satelit LCR Honda untuk musim 2021.
Artinya baik Alex Marquez dan Repsol Honda harus memulai MotoGP 2021 dari nol lagi. Apalagi Repsol Honda merekrut Pol Espargaro dari KTM. Ya, Pol memang sangat kompetitif bersama KTM. Tapi ia sama sekali belum pernah mencoba motor RC213V, sehingga belum diketahui potensinya.
Ditambah fakta Marc Marquez juga belum menunjukkan sinyal bakal sembuh dalam waktu dekat. Alhasil kans Marc Marquez bersinar untuk musim depan bakal sangat tergantung dengan kondisi fisiknya.
Bagaimana Alex Marquez di LCR Honda? Fakta ia bisa naik podium dua kali musim ini, membuktikan juara dunia Moto2 2019 mulai bisa menaklukkan motor RC213V.
Masalahnya memperkuat tim satelit tidak akan sama dengan pabrikan. Langkah paling tepat seharusnya Alex Marquez bertahan di Repsol Honda pada MotoGP 2021.
Advertisement
2. Valentino Rossi dan Luca Marini
Valentino Rossi kembali membuka lembaran baru dalam kariernya di MotoGP 2021, ketika usianya sudah tidak lagi muda. Bagaimana tidak, ia meninggalkan statusnya sebagai pembalap pabrikan Yamaha dan turun ke kelas tim satelit Petronas Yamaha.
Apakah ini sebuah langkah tepat? Melihat prestasinya mandek bersama tim pabrikan Yamaha beberapa musim terakhir, perubahan ini sepertinya begitu dibutuhkan. Apalagi ia akan mendapat motor layaknya pembalap pabrikan.
Perlu diingat pula, Petronas Yamaha membuktikan bisa tampil kompetitif pada dua musim terakhir di MotoGP. Dengan tekanan lebih sedikit dan atmosfer baru, diharapkan Valentino Rossi bisa terlahir kembali.
Sementara Luca Marini memperkuat tim Avintia Ducati pada musim debutnya di MotoGP 2021. Rider Avintia, Johann Zarco berulang kali tampil kompetitif musim 2020. Artinya motor tim ini tidak terlalu buruk.
Tinggal bagaimana kemampuan Luca Marini beradaptasi dan menaklukkan motor Ducati Desmosedici. Kesimpulannya, kans trah Rossi bersinar ketimbang trah Marquez sesungguhnya lebih besar.
3. Aleix Espargaro dan Pol Espargaro
Pol Espargaro jadi salah satu pembalap terbaik di MotoGP 2020 tapi tanpa merasakan kemenangan. Tercatat ia naik podium lima kali dan satu pole position bersama KTM.
Sayang musim 2021, Pol Espargaro hengkang ke Repsol Honda. Keputusan ini tidak bisa disalahkan. Karena ia menerima pinangan Honda saat MotoGP 2020 bahkan belum dimulai. Dan kala itu, potensi motor RC16 belum terlihat.
Patut ditunggu apakah proses adaptasi Pol Espargaro bisa cepat di Repsol Honda. Jika bisa nyetel dengan motor RC213V, Pol bisa menakutkan. Tapi andai sebaliknya, siap-siap menerima kritik pedas. Karena tekanan memperkuat Repsol Honda bakal lebih hebat ketimbang KTM.
Bagaimana Aleix Espargaro? Sekali lagi pada MotoGP 2021, ia akan jadi pimpinan proyek Aprilia pada kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor. Tidak bisa dimungkiri, hukuman larangan balapan yang diterima Andrea Iannone begitu membuat Aprilia terpukul.
Terbukti kini Aprilia bahkan tertinggal dari KTM. Tugas Aleix Espargaro bakal semakin berat untuk mengembangkan motor Aprilia. Karena ia satu-satunya yang bisa diandalkan.
Advertisement