Bola.com, Jakarta - Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi mengakhiri MotoGP 2020 dengan catatan buruk. Dia hanya sekali naik podium dan berada di posisi 15 klasemen akhir musim lalu.
MotoGP 2020 memang periode kelam untuk Valentino Rossi. Dia bahkan pernah tiga balapan berturut-turut gagal finis kemudian juga sempat absen dua seri akibat positif COVID-19.
Baca Juga
Bukti Keampuhan Aldi Satya Mahendra: Hanya Butuh Dua Race untuk Gegerkan Panggung bLU cRU Yamaha Sunday Race 2024
Secuil Cerita dari Ibu Aldi Satya Mahendra: Perjalanan Pembalap Usil Jadi Jawara World Supersport 300 2024
Setelah Jadi Juara Dunia, Aldi Satya Mahendra Akan Gabung Tim Italia dan Tunggangi Yamaha YZF-R9 di World Supersport 2025
Advertisement
Meskipun begitu, Valentino Rossi menegaskan tetap ada momen positif yang ia rasakan tahun 2020. Ketika ditanya apa momen itu pembalap berusia 41 tahun tersebut menunjuk balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano.
"Ada juga momen-momen indah, termasuk balapan pertama di Misano. Sayangnya Joan Mir mengalahkan saya di lap terakhir. Saya hampir mencapai podium dan menunjukkan balapan yang bagus," kata Valentino Rossi yang finis keempat MotoGP San Marino 2020.
"Franco (Morbidelli) dan Pecco (Bagnaia) berada di depan (balapan MotoGP San Marino). Lalu Luca (Marini) dan Bez (Marco Bezzecchi) finis 1-2 di Moto2. Itu hari yang luar biasa untuk Akademi," lanjutnya.
Ya memang sempat banyak yang menyayangkan kegagalan Valentino Rossi finis tiga besar MotoGP San Marino. Karena empat pembalap akademi VR46 yang ia sebut di atas semua meraih prestasi.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Momen Terindah Bersama Yamaha
Pada kesempatan ini, Valentino Rossi turut membicarakan mengenai momen terindah selama memperkuat tim pabrikan Yamaha. Maklum tahun depan, ia hanya memperkuat tim satelit Petronas Yamaha.Â
Dia pun menyebut tahun 2012. Kala itu, tim asal Jepang tersebut bersedia kembali menampung pembalap asal Italia tersebut seelah kegagalan bersama Ducati. Karena momen di atas inilah, pembalap berusia 41 tahun itu merasa sangat berterima kasih kepada Yamaha.
"Paling melekat di benak saya adalah momen ketika saya berbicara dengan Lin Jarvis dan dia mengatakan kepada saya bahwa mereka akan memberi saya kesempatan lagi untuk kembali ke tim pabrikan pada akhir 2012," Rossi mengenang.
"Saya akan selalu berterima kasih padanya dan semua orang di Yamaha untuk itu, karena saya putus asa saat itu. Dan saya mungkin akan pensiun jika saya tidak kembali ke tim pabrikan Yamaha," lanjutnya.
Â
Sumber: SpeedweekÂ
Advertisement