Sukses


Johann Zarco From Zero to Hero: September 2019 Keluar KTM, Nyaris Tak Punya Tim Tahun 2020, dan Kini Pimpin Klasemen

Bola.com, Jakarta - Bukan sang juara bertahan, Joan Mir. Bukan juga duo pembalap pabrikan Yamaha: Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.

Usai dua seri awal MotoGP 2021 di Sirkuit Losail, Qatar, justru pembalap tim satelit Pramac Ducati, Johann Zarco yang memimpin klasemen.

Konsistensi jadi kunci Johann Zarco. Pada balapan MotoGP Qatar dan Doha, ia selalu finis kedua. Sehingga kini mengumpulkan 40 poin dan memimpin klasemen.

Ini merupakan kali pertama dalam kariernya di ajang MotoGP, Johann Zarco bisa berada di singgasana klasemen. "Saya sangat senang. Saya tidak berharap meninggalkan Qatar sebagai pemimpin klasemen," ujar Johann Zarco.

Jika melihat karier Johann Zarco kurun waktu dua tahun terakhir, perjuangan juara dunia Moto2 dua kali ini layak disebut From Zero to Hero.

Bagaimana tidak, pada September 2019 atau ketika MotoGP musim tersebut baru masuk tengah musim, Johann Zarco mengakhiri kontrak bersama KTM yang seharusnya baru selesai penghujung 2020.

Sejak itu kariernya sempat tidak jelas dan bahkan hampir saja tidak punya tim di ajang MotoGP 2020. Namun kariernya diselamatkan tim satelit Avintia Ducati dan tampil impresif lewat catatan podium ketiga MotoGP Rep Ceska pada musim 2020. 

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Sudah Lupakan Masa Lalu

Penampilan apik Johann Zarco di MotoGP 2020 membuat dirinya naik kelas ke tim satelit terbaik Ducati, Pramac untuk musim 2021. Dan pada dua seri perdana, ia membalas lunas kepercayaan Pramac dan Ducati.

Saat ini, Johann Zarco bahkan punya prestasi lebih baik ketimbang dua pembalap pabrikan Ducati: Jack Miller dan Pecco Bagnaia. Ditanya soal perjuangan sulitnya dua tahun terakhir, pembalap berusia 30 tahun itu mengaku sudah melupakannya.

"Saya menikmati saat ini. Keputusan yang saya buat 18 bulan lalu dibuat untuk diri saya sendiri, demi kepuasan saya. Saya ingin mengendarai motor yang kompetitif," kata Johann Zarco.

"Tetapi jika saya melakukannya tanpa senyuman, maka lebih baik melakukan sesuatu yang lain. Ducati membalas senyum saya, tim membuat saya tersenyum lebar," lanjutnya.

Apakah Johann Zarco bisa terus memimpin klasemen sampai akhir musim? Yuk terus saksikan jalannya persaingan MotoGP 2021.

Sumber: Speedweek

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer