Bola.com, Jakarta - Marc Marquez akhirnya menjalani balapan pertama sejak mengalami patah tulang humerus kanan pada race perdana MotoGP 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol, 19 Juli silam.
Absen balapan selama sembilan bulan, Marc Marquez sukses finis posisi tujuh pada balapan MotoGP Portugal di Sirkuit Portimao, akhir pekan lalu.
Baca Juga
Advertisement
Berkat hasil tersebut, Marc Marquez mengemas sembilan poin setelah tiga seri MotoGP 2021 atau tertinggal 52 poin dari pimpinan klasemen sementara, Fabio Quratararo.
Marc Marquez sadar betul kans dirinya jadi juara dunia sangat tipis. Tapi ia menilai peluangnya tidak mustahil, meski ada syarat yang menyertai.
"Ada begitu banyak balapan yang harus dilalui dan jika ini adalah kejuaraan seperti tahun lalu, dengan pasang surut (peluang juara dunia tetap ada)," kata Marc Marquez.
Namun kembali lagi, Marc Marquez pilih realistis. Menurutnya ada target lebih penting yang harus ia realisasikan dalam waktu dekat: kembali ke bentuk performa 100 persen.
"Hari ini saya tidak dapat memikirkan tentang gelar (juara dunia MotoGP 2021) karena saya belum siap untuk memperebutkan gelar," ujarnya.
"Saya berharap bisa sampai di sana secepatnya. Karena salah satu tujuan saya adalah berjuang untuk balapan secepatnya," lanjut juara dunia MotoGP enam kali itu.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Diomeli Ibu
Comeback pembalap Repsol Honda itu terbilang cukup impresif. Pada balapan MotoGP Portugal di Sirkuit Portimao, ia bisa finis posisi tujuh. Perjuangannya mengaspal di Portimao dalam kondisi lengan kanan belum 100 persen layak mendapat apresiasi.
Tidak heran saat masuk ke garasi tim, seluruh kru Repsol Honda memberikannya tepuk tangan. Marc Marquez pun terbawa suasana. Dia duduk sejenak lalu buka helm dan menitikan air mata.
Namun siapa sangka comeback penuh perjuangan seorang Marc Marquez justru mendapat marah dari sang ibu, Roser Alenta.
Menurutnya sang ibunda marah lantaran telah membuatnya menangis ketika menyaksikan aksi juara dunia MotoGP enam kali itu pada balapan MotoGP Portugal.
"Ibu saya memarahi saya, bukan karena apa yang saya lakukan selama akhir pekan, tetapi karena membuatnya menangis dari rumah," cerita Marc Marquez.
Sumber: Corsedimoto
Â
Advertisement