Bola.com, Jakarta - Tim balap asal Indonesia di kelas Moto2, Pertamina Mandalika SAG Team menurunkan tiga pembalap sekaligus pada balapan seri ketujuh di Sirkuit Catalunya, Barcelona, hari Minggu (06/06/2021).
Adalah dua pembalap utama, Bo Bendsneyder dan Tom Luthi didampingi Piotr Biesiekirski yang tampil dengan fasilitas wildcard.
Advertisement
Hasilnya Bo Bendsneyder finis keenam setelah sempat cukup lama berada di posisi ketiga. Sementara Tom Luthi mengemas satu poin hasil finis ke-15. Adapun Piotr Biesiekirski berada di urutan 25.
"Saya senang dengan hasil balapan di Catalunya. Seperti Bo Bendsneyder yang berhasil finis keenam," kata Presiden Pertamina Mandalika SAG Team, Rapsel Ali melalui keterangan pers hari Senin (07/06/2021).
"Tom Luthi juga berhasil dapat poin. Untuk Piotr, ia mendapat pengalaman berharga dan bisa finis di depan (Keminth) Kubo. Ini bagus karena Kubo juga tampil dengan wildcard dan di FIM CEV, ia merupakan pembalap kompetitif," lanjutnya.
Sementara Direktur Pertamina Mandalika SAG Team, Kemalsyah Nasution turut menyambut positif hasil balapan di Moto2 Catalunya. Namun secara khusus ia punya catatan untuk Bo Bendsneyder.
Dia meminta Bo Bendsneyder yang memiliki tinggi 184 cm dan berat 69 kg untuk menurunkan bobot badannya. Hal ini jadi kunci baginya jika ingin mencoba bersaing meraih kemenangan di balapan Moto2.
Saksikan Video Pilihan Kami:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bo Bendsneyder Harus Kurangi Berat Badan
Kemalsyah Nasution memberikan saran tersebut setelah mempelajari hasil balapan Moto2 Catalunya dan jadi penyebab Bo Bendsneyder kesulitan mempertahankan posisi ketiga.
"Saya bilang ke Bo, secara teknis harus mengurangi berat badan. Karena kondisi fisiknya di atas rata-rata. Hal ini pastinya menambah beban motor dan buat ban cepat aus," Kemalsyah menuturkan.
"Contohnya di Catalunya. Dia sempat lama berada di posisi ketiga tapi harus turun karena ban motornya memang sudah habis," kata Kemalsyah.
Meskipun begitu, Kemalsyah memuji sepak terjang Bo Bendsneyder yang menurutnya sudah berkembang pesat di Moto2 2021 bersama Pertamina Mandalika SAG Team. Dia menunjuk kesulitan pembalap Belanda berdarah Indonesia itu untuk sekadar finis 10 besar di kelas Moto2 tiga musim terakhir.
Bo Bendsneyder sendiri membenarkan dirinya sudah tidak bisa berbuat apa-apa setelah berada di posisi ketiga selama 10-12 lap balapan Moto2 Catalunya hari Minggu lalu. Karena ban motornya memang sudah habis.
"Delapan lap terakhir itu sangat sulit. Saya sudah tidak punya apa-apa karena sudah di luar batas. Posisi saya harus turun, tapi saya terus belajar dan belajar," Bo Bendsneyder menuturkan.
Advertisement