Bola.com, Jakarta - Setelah sekian lama menghilang, Andrea Iannone nongol pada balapan MotoGP San Marino di Sirkuit Misano akhir pekan lalu.
Andrea Iannone terpaksa menghilang dari dunia MotoGP akibat hukuman skorsing larangan balapan selama empat tahun akibat penggunaan doping.
Baca Juga
Advertisement
Pada 3 November 2019 pada sela-sela balapan MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, Andrea Iannone menjalani tes doping dan ditemui zat terlarang dalam tubuhnya.
Zat tersebut masuk ke tubuhnya karena mengkonsumsi makanan yang tidak ia kira bisa merusak kariernya. Oleh karena itulah, Andrea Iannone sampai sekarang masih merasa hancur lantaran mendapat hukuman sangat berat.
"Sulit untuk menjelaskan bagaimana saya. Seolah-olah saya memiliki sesuatu di dalam diri saya yang membunuh saya setiap hari," kata Andrea Iannone saat diwawancara AS.
"Karena mereka tidak membiarkan saya melakukan yang terbaik, yaitu mengendarai motor. Aku merindukannya setiap hari," lanjut pembalap asal Italia itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bisa Bunuh Diri atau Gila
Andrea Iannone mengakui dirinya berusaha melewati hari-hari dengan aktifitas masih sama seperti layaknya seorang pembalap, seperti rutin berlatih fisik.
Hal-hal seperti ini membantunya meringankan pikiran. Menurutnya hukuman skorsing ini bisa saja membuatnya bunuh diri atau gila jika terlalu memikirkannya.
"Sebelum saya tidur setiap malam dan ketika saya bangun setiap pagi, saya merasa seperti pembalap dan berlatih seperti pembalap," jelas Andrea Iannone.
"Saya hidup seolah-olah saya seorang pembalap. Tapi saya tidak bisa terus memikirkannya, kalau tidak saya akan bunuh diri atau menjadi gila," tambahnya.
Advertisement
Salah Satu Pembalap Berbakat
Andrea Iannone sempat digadang sebagai salah satu pembalap berbakat di ajang MotoGP dan dianggap punya kemampuan untuk bersaing melawan Marc Marquez.
Puncak kariernya terjadi bersama tim pabrikan Ducati. Pada musim 2015, ia sempat naik podium sebanyak tiga kali dan mengakhiri musim di posisi kelima.
Tahun berikutnya, ia untuk kali pertama meraih kemenangan pada balapan MotoGP, tepatnya di Sirkuit Red Bull Ring. Kemenangan itu sangat penting buat Ducati karena mengakhiri puasa podium pertama sejak era Casey Stoner.
Sumber: Corsedimoto