4 Kandidat Pengganti Valentino Rossi sebagai Ikon MotoGP: Layak Enggak Nih?

Marc Marquez ada dibaris terdepan nama pembalap yang bisa menjadi ikon berikutnya dari ajang MotoGP setelah Valentino Rossi pensiun.

Namun perseteruannya dengan Valentino Rossi pada MotoGP 2015 telah mengubah pandangan fans MotoGP terhadap sosok Marc Marquez.

Kini tentunya fans The Doctor masih menyimpan dendam terhadap Marquez yang membuatnya sulit jadi ikon utama ajang MotoGP.

Cedera parah yang dialami pembalap Repsol Honda itu pada musim 2020 juga turut membuatnya kesulitan untuk kembali konsisten meraih kemenangan seperti sebelum cedera.

Muda dan berprestasi jadi modal utama seorang Fabio Quartararo untuk berstatus ikon MotoGP baru. Keberhasilannya menjadi juara dunia MotoGP 2021 membuatnya semakin mendekati status tersebut.

Kini tinggal menunggu apakah Fabio Quartararo bisa mempertahankan performanya dalam jangka waktu lama seperti yang dilakukan Valentino Rossi.

Jangan-jangan Fabio Quartararo hanya akan menjadi Joan Mir berikutnya yang setelah menjadi juara dunia MotoGP 2020, prestasi pembalap Suzuki itu terjun bebas musim 2021.

Pecco Bagnaia adalah murid Valentino Rossi di akademi VR46. Artinya ia punya contoh di depan mata untuk menjadi sukses di ajang MotoGP.

Musim ini, Pecco Bagnaia telah membuktikan sebagai pembalap tercepat Ducati. Jika berhasil menjadi juara dunia pada MotoGP 2022, sosoknya bakal sangat dicintai.

Apalagi sampai sekarang belum pernah ada lagi pembalap yang sukses menjadi juara dunia bersama Ducati sejak Casey Stoner tahun 2007. Sebuah cerita sempurna tentunya jika Pecco bisa melakukannya dalam waktu dekat.

Pedro Acosta merupakan kandidat juara dunia Moto3 2021 yang kini sedang memimpin klasemen. Musim depan, ia akan naik kelas ke Moto2.

Jika berjalan mulus, maka Pedro Acosta bakal tiba di MotoGP tahun 2023. Pembalap asal Spanyol ini punya bekal untuk menjadi ikon MotoGP.

Gaya balapnya yang agresif dan seakan tidak punya rasa takut, mengingatkan kepada sosok Valentino Rossi dan Marc Marquez ketika memulai karier di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap.