Sukses


Tim Honda Dinilai Terlalu Banyak Lakukan Kesalahan, Biarkan Dani Pedrosa Pergi sampai Terlalu Andalkan Marc Marquez

Bola.com, Jakarta - Fakta memperlihatkan, Repsol Honda bukan tim kuat ketika Marc Marquez tidak ada di sirkuit. Pada MotoGP 2020, motor Honda RC213V bahkan sama sekali tidak merasakan kemenangan saat Marc Marquez cedera bahu.

MotoGP 2021, prestasi Honda membaik karena kondisi Marc Marquez berangsur membaik. Juara dunia MotoGP enam kali itu sukses mencetak tiga kemenangan pada musim lalu.

Namun bencana kembali datang dua seri terakhir MotoGP 2021. Marc Marquez kecelakaan ketika berlatih motocross dan divonis mengalami diplopia atau masalah penglihatan ganda.

Kini menuju MotoGP 2022, tim Honda pun dihadapkan masalah sama seperti 2020. Mengenai hal ini, eks manajer tim, Livio Suppo angkat bicara.

Menurutnya di masa lalu, Honda telah banyak melakukan langkah keliru. Apa kritik dari Suppo? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Honda Tidak Pikirkan Masa Depan

Livio Suppo secara khusus mengkritik kebijakan Honda yang tidak memikirkan strategi jangka panjang. Inilah alasan Honda bak macan ompong tanpa Marc Marquez.

Dia juga menyebut Honda melakukan kesalahan saat membiarkan Dani Pedrosa gabung KTM sebagai pembalap penguji. Padahal tenaga sang pembalap bisa sangat berguna jika bertahan di Honda.

"Anda (Honda) telah membuat banyak kesalahan di masa lalu. Adalah kesalahan untuk membiarkan Dani Pedrosa pergi," kata Suppo.

"Lalu perkembangan motor menuju ke arah di mana hanya Marc yang bisa kompetitif. Sementara tidak ada persiapan dari tim jika tampil tanpa Marc," lanjutnya.

Sampai saat ini, belum jelas apakah Marc Marquez bisa tampil sejak seri pertama MotoGP 2021 di Qatar bulan Maret nanti.

Sumber: Speedweek 

Video Populer

Foto Populer