Sukses


5 Pekerjaan Rumah MotoGP Mandalika: Pengaturan Transportasi Masih Amburadul, hingga Perlu Ada Regulasi Tarif Penginapan

Bola.com, Jakarta - Balapan bersejarah MotoGP Mandalika 2022 sudah rampung digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 18-20 Maret. Setelah 25 tahun, harapan Indonesia kembali menjadi tuan rumah perhelatan balap motor bergengsi MotoGP akhirnya terwujud. 

MotoGP Mandalika berlangsung gegap gempita, bahkan sebelum balapan. Indonesia benar-benar memberikan sambutan hangat dan istimewa kepada para pembalap MotoGP. 

Marc Marquez dan kawan-kawan bukan hanya disambut fans fanatiknya di Indonesia. Mereka juga dijamu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka dan melakukan parade di Jakarta pada Rabu (16/3/2022). 

Parade MotoGP berjalan semarak. Masyarakat antusias menyaksikan dari dekat para pembalap MotoGP dan menyesaki pinggiran jalan yang dilalui parade. Pembalap-pembalap MotoGP juga terlihat gembira dan menikmati sambutan luar biasa dari fans tersebut. 

Kemeriahan berlanjut ke Mandalika. Tiket balapan MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022), sebanyak lebih dari 60 ribu ludes terjual. Bahkan, banyak orang yang terpaksa menelan kekecewaan karena gagal menikmati kesempatan menonton balapan bersejarah itu. 

Di luar sirkuit, masyarakat Indonesia benar-benar demam MotoGP. Pembicaraan tentang MotoGP terdengar di mana-mana, mulai anak-anak hingga bapak-bapak dan ibu-ibu. MotoGP dibicarakan di rumah-rumah, warung, angkutan umum, dan sangat meriah meramaikan media sosial. 

Para pembalap terhanyut dengan antusiasme meluap-luap masyarakat Indonesia. Tak sedikit pembalap menjadi makin rajin berbagi keseruan momen-momen di Mandalika melalui media sosial. Mereka juga berusaha memakai bahasa Indonesia ketika mengunggah sesuatu ke media sosial. Indonesia mendadak demam MotoGP. 

Banyak momen-momen unik mengiringi perhelatan rangkaian MotoGP Indonesia, yang sulit dijumpai di seri-seri lainnya. Ada momen Aleix Espargaro membeli kartu perdana di salah satu konter HP, Fabio Quartararo memborong gelang-gelang khas Lombok yang dijual anak-anak setempat, hingga pembalap-pembalap lain yang hobi menikmati suasana pantai-pantai di Lombok. Bahkan, ada pembalap Moto3 yang dibela-belain belajar surfing sebelum menjalani rangkaian balapan di Mandalika.  

Saat balapan, gegap gempita MotoGP makin memuncak. Bahkan, hujan deras yang mengguyur sirkuit tidak mengikis kemeriahan MotoGP Mandalika. 

Alih-alih, para pembalap hingga kru MotoGP dibuat terkesima dengan aksi pawang yang berusaha menghentikan hujan yang membuat race ditunda hingga satu jam. Pembicaraan tentang pawang di media sosial bahkan menjadi viral, bertahan menjadi trending topic di Twitter hingga dua hari. 

Momen lain yang tak terlupakan dari MotoGP Mandalika adalah ucapan sang juara, Miguel Oliveira, setelah memenangi seri kali ini. Dia mendedikasikan kemenangannya kepada keluarganya dan salah satu staf hotel yang membatunya selama di Indonesia, Risman. Ucapan Oliveira tersebut spontan menjadi viral. Nama Risman menjadi mendunia. 

Namun, MotoGP Mandalika 2022 tidak bisa disebut sempurna. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi supaya tahun depan berjalan lebih lancar dan meriah. 

Berikut ini beberapa PR MotoGP Mandalika 2022 yang harus segera dicari solusi supaya perhelatan musim depan berjalan lebih baik dan lancar.  

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Pengaturan Transportasi Masih Amburadul

Salah satu pekerjaan rumah terbesar perhelatan MotoGP Mandalika 2022 adalah pengaturan transportasi. Selepas balapan, sebagian besar penonton terlantar hingga berjam-jam di area tunggu shuttle bus karena minimnya transportasi, bahkan ada yang baru bisa meninggalkan area sirkuit menjelang tengah malam. Panitia belum bisa mengantisipasi bagaimana cara efektif mengangkut penonton yang keluar hampir bersamaan dari sirkuit, sehingga terjadi penumpukan di mana-mana. 

Dua jurnalis Bola.com termasuk yang menjadi korban dari amburadulnya pengaturan transportasi tersebut. Mereka kesulitan mendapatkan shuttle bus untuk menuju ke arah Parkir Timur dan Parkir Barat (yang menjadi area menunggu shuttle bus untuk tujuan ke berbagai wilayah di Lombok). Alhasil, para penonton memilih berjalan kaki menuju ke area Parkir Timur dan Barat. 

Jurnalis Bola.com yang menonton di area General Admission terpaksa berjalan kaki sejauh kira-kira 5 km ke Parkir Timur karena shuttle bus dari gate ke area parkir minim dan selalu penuh. Adapun jurnalis Bola.com lain yang menonton balapan dari grand stand premium A, juga terpaksa jalan kaki lebih dari 1 km menuju parkir barat, karena bus antargate terus penuh dan jumlahnya minim. 

Panitia juga tidak menyediakan tempat menunggu shuttle bus yang jelas, sehingga tidak sedikit penonton yang kebingungan. Sukarelawan maupun panitia lainnya juga jumlahnya sangat sedikit, sehingga penonton sulit menemukan informasi. 

Kekacauan tidak berhenti sampai di sana. Penonton juga dibuat terlantar di Parkir Barat dan Parkir Timur karena shuttle bus ke jurusan berbagai tempat jumlahnya minim, terutama ke rute ke eks Bandara Selaparang, Mataram. 

Berdasar pengamatan Bola.com, ketersediaan armada bus sangat jomplang dengan jumlah penonton yang membutuhkan tumpangan. Alhasil, penumpang menumpuk dan terlantar berjam-jam. 

Salah seorang pengemudi shuttle ke Selaparang mengatakan bus-bus yang seharusnya mengangkut penonton, sebagian besar sudah dipulangkan ke berbagai daerah dan harus tiba di pelabuhan penyeberangan pada Minggu (20/3/2022), pukul 23.00 WIB. Imbasnya, panitia lebih banyak mengandalkan minibus ukuran sedang, yang tidak bisa mengangkut banyak penumpang sekaligus. 

Penonton yang menunggu mulai kehilangan kesabaran setelah hingga pukul 20.30 WIB masih banyak yang belum kebagian naik shuttle bus, mayoritas ke rute eks Bandara Selaparang. Aksi saling dorong tak terhindarkan setiap ada armada yang datang dengan rute ke Eks Bandara Selaparang. Beruntung, tidak ada yang cedera. 

Bola.com yang menunggu bus dari Parkir Barat, baru terangkut bus jurusan ke eks Bandara Selaparang, Mataram, pada pukul 21.45 WIB, atau setelah hampir empat jam menunggu.  Padahal balapan MotoGP Mandalika 2022 rampung pada pukul 17.00 WIB. 

Jurnalis Bola.com lain yang menunggu di Parkit Timur lebih merana kondisinya. Setelah berjalan sejauh 5 km dari gate sirkuit, dia baru naik bus gratis dan berangkat menuju Mataram sekitar pukul 22.00. 

Saat dua jurnalis Bola.com meninggalkan area Parkir Timur dan Parkir Barat, banyak penonton yang belum terangkut. Dua jurnalis Bola.com tersebut baru tiba di Mataram sekitar pukul 24.00 WIB, karena jalan dari Sirkuit Mandalika ke Mataram, macet di beberapa titik. Menurut informasi yang diterima Bola.com, tidak sedikit penonton yang terpaksa merelakan tiket pesawatnya hangus pada hari itu karena terjebak kemacetan maupun tak kunjung bisa naik bus gratis untuk meninggalkan area sirkuit. 

Beberapa penonton bahkan mengaku kapok menonton MotoGP. 

"Saya bisa dibilang kapok nonton balapan MotoGP Mandalika selama infrastruktur masih seperti ini," kata Frenky, penonton yang mengaku berasal dari Jakarta.

"Armada transportasi sedikit banget. Tadi saya dengar ada penonton yang harus ketinggalan pesawat karena menginap di Gili, dan kena macet di sirkuit," imbuh Frenky.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah kompak meminta maaf atas kejadian ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan pihaknya telah menurunkan 287 unit shuttle bus berkapasitas 24 penumpang, 278 unit bus antarmoda, manajemen rekayasa lalu lintas, serta dukungan dari layanan penyeberangan selama MotoGP Mandalika.

"Saya sebelumnya mendapatkan laporan pada hari terakhir pelaksanaan MotoGP Mandalika 2022 banyak masyarakat yang belum terlayani oleh bus antarmoda yang kami siapkan," kata Budi mengutip situs Antara.

"Kami meminta maaf dan akan segera menggelar rapat evaluasi untuk melihat penyebabnya," lanjutnya.

 

3 dari 6 halaman

2. Area Sirkuit Masih Banyak yang Becek Setelah Hujan Lebat

Area Sirkuit Mandalika belum bisa dibilang ideal. Kawasan di sekitar sirkuit masih sangat becek setelah diguyur hujan lebat. 

Kondisi itu benar-benar menyulitkan para penonton setelah balapan MotoGP Mandalika berakhir, apalagi karena mereka susah mendapatkan bus gratis menuju Parkir Barat atau Parkir Timur, dan terpaksa berjalan jauh. 

Mereka harus berjuang keras berjalan jauh karena area sirkuit sangat becek setelah diguyur hujan. Bahkan penonton yang membeli tiket VIP yang nilainya sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta tetap merasakan berbecek-becek setelah keluar dari tribune dan sirkuit. 

Perjuangan semakin berat karena banyak area di luar sirkuit yang masih berupa tanah, sehingga kondisinya tak bagus, terutama jika mendapat guyuran hujan. Kondisi itu benar-benar membuat tidak nyaman para penonton.  

Salah seorang penonton, Jessica, menyebut pengaturan transportasi yang kacau membuat tak sempurna perhelatan di Mandalika. "Selain itu, banyak area sirkuit yang belum siap. Jadi kalau hujan becek," ujarnya.

4 dari 6 halaman

3. Penerangan di Area Sirkuit Masih Jauh dari Ideal

Penerangan di luar Sirkuit Mandalika dinilai masih memadai dan sempurna. Efeknya sangat dirasakan para penonton yang terlantar setelah balapan MotoGP Mandalika 2022, Minggu (20/3/2022). 

Banyak penonton yang terpaksa berjalan kaki dari gate sirkuit ke kawasan Parkir Barat/Timur karena susah mendapatkan bus gratis. Namun, berjalan kaki dari gate ke area parkir tidak mudah karena sudah malam dan penerangan tidak ideal. 

Masih ada beberapa tempat yang kondisinya gelap, sehingga akan membuat sulit penonton jika balapan motor molor dan baru rampung menjelang malam. 

Panitia pelaksana seyogyanya segera menambah sarana penerangan di sirkuit untuk mempermudah penonton jika balapan rampung malam hari. 

5 dari 6 halaman

4. Fasilitas Pendukung Harus Ditambah

Fasilitas pendukung untuk penonton MotoGP Mandalika masih kurang, seperti tempat makan, tempat menunggu, hingga toilet, dan tempat sampah. 

Area parkir timur sama sekali belum dilengkapi fasilitas pendukung yang layak. Tempat menunggu hingga warung/stand makanan sama sakali tidak ada di area tersebut. Efeknya, itu membuat penonton kesulitan ketika terlantar karena armada transportasi minim setelah balapan. 

Penonton yang terpaksa berjalan jauh lebih dari 4 km, tidak bisa menemukan stand makanan sama sekali sepanjang perjalanan. Di Parkir Timur juga belum ada ruang/tempat tunggu yang layak bagi penonton yang masih menantikan bus gratis. 

Fasilitas pendukung seperti itu akan membuat penonton perhelatan MotoGP 2022 dengan lebih mudah dan tenang.  

6 dari 6 halaman

5. Harus Ada Regulasi Tarif Penginapan

Banyak penonton dibuat pusing tujuh keliling menemukan penginapan selama perhelatan MotoGP Mandalika 2022. Penginapan di Lombok, terutama kawasan Lombok Tengah, Mataram, hingga Senggiggi benar-benar penuh. 

Bahkan, tidak sedikit terpaksa menginap di Gili Trawangan dan Bali karena tidak mendapatkan hotel, guest house, atau homestay yang dekat sirkuit. 

Bak jatuh tertimpa tangga, penonton juga dibuat pening karena harga penginapan melambung gila-gilaan. Bahkan, Bola.com mendapati banyak penginapan yang  memasang tarif sangat tinggi, lebih dari 7 kali lipat harga normal. 

"Seharusnya ada regulasi penetapan batas atas tarif penginapan, sehingga harganya terkontrol. Ada lho penginapan yang tarifnya naik hingga 10 kali lipat dibanding harga normal. Hal seperti itu tidak boleh dibiarkan, supaya penonton yang datang tidak kapok," kata salah seorang warga Mataram, Maulana. 

Jika tidak ada regulasi pengaturan tarif penginapan, penonton lah yang akan dirugikan.  

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer