Sukses


Sering Terjatuh, Marc Marquez Dinasihati Legenda MotoGP untuk Tidak Gegabah

Bola.com, Jakarta - Legenda MotoGP, Giacomo Agostini, memberikan nasihat penting kepada Marc Marquez untuk tidak gegabah saat memacu motornya pada sesi balapan.

Marc Marquez, yang baru-baru ini kembali dirundung diplopia alias penglihatan ganda mata kanan usai kecelakaan hebat di Seri Mandalika, Indonesia, mengalami kecelakaan parah saat sesi pemanasan. Ia pada akhirnya tidak bisa tampil dalam sesi balapan.

Ini adalah kali ketiga Marquez dirundung diplopia, yang pertama terjadi akibat kecelakaan di Malaysia pada 2011, dan yang kedua terjadi akibat kecelakaan latihan enduro di Spanyol pada akhir Oktober 2021. Akibat kecelakaan di Mandalika, cedera itu kambuh lagi dan rider berusia 29 tahun itu harus absen dari MotoGP Argentina, 1-3 April.

"Tentu ini tamparan keras baginya. Yang penting, cederanya tak parah. Sebelumnya, ia sering kecelakaan tapi selalu baik-baik saja. Hal macam ini bisa terjadi. Awalnya, semua berjalan mulus, tapi tiba-tiba semuanya berjalan salah," tutur 'Ago' kepada La Gazzetta dello Sport, seperti yang dikutip Corsedimoto, Rabu (30/3/2022).

Saat pertama kali mengalami diplopia, Marquez sempat menjalani operasi. Namun, untuk yang kedua dan ketiga kali, dr. Sanchez Dalmau memutuskan untuk melakukan terapi dan perawatan konservatif. Agostini pun memilih percaya pada penanganan dr. Dalmau, dan yakin Marquez bisa pulih dan kembali seperti sediakala.

"Kita bukan dokter, hanya mereka yang tahu apakah mereka harus mengoperasi Marc atau menunggu saja bakal cukup. Namun, Marc sudah pernah menjalani momen-momen macam ini dan ia akan kembali. Kali ini kepalanya yang terbentur, bukan bahu atau punggungnya. Ia linglung saat bangkit," ungkapnya.

Agostini memahami kecelakaan-kecelakaan Marc Marquez seringnya terjadi karena sedang mencari limit performa. Namun, pria asal Italia ini memperingatkan bahwa Marquez harus mampu mencari keseimbangan, agar tak lagi sering terjatuh, dan mengurangi kecelakaan berskala besar seperti yang empat kali terjadi di Mandalika.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Proteksi Tinggi, Jadi Kelewat Nyaman

Pria berusia 79 tahun ini juga yakin, salah satu faktor yang membuat Marquez kecelakaan hebat adalah fakta bahwa perlengkapan baju balap masa kini jauh lebih aman, sehingga sang pembalap merasa 'kelewat nyaman'. "Mungkin pada masa kini, rasa takut sudah berbeda dibanding rasa takut pada masa-masa saya," ucapnya.

"Ia selalu berkendara untuk menang dan tampil maksimal, namun ia harus paham di mana batasnya. Kecelakaan selalu terjadi, namun empat kali sekaligus dalam akhir pekan terlalu banyak. Saya sudah lihat statistiknya. Dalam setahun ia bisa 27 kali kecelakaan. Tahun lalu 22 kali. Itu banyak. Ia harus paham, di luar limit, ia bisa jatuh," ujar Ago.

"Dulu, kami para rider, harus berhadapan dengan tembok dan tiang. Dengan semua proteksi yang ada sekarang, pembalap merasa aman dan berkendara seperti itu (gaya Marquez). Jadi, sekalinya ban selip, Anda sudah jatuh. Meski begitu, jika Anda mengalami highside seperti Marc, harus ada yang berubah," pungkasnya.

Sumber: La Gazzetta dello Sport, Corsedimoto

Disadur dari: Bola.net

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer